Suara.com - Xiaomi bergabung dengan Wireless Power Consortium (WPC), sebuah konsorsium yang dibentuk pada 2008 yang bertujuan mendorong adopsi pengisian daya nirkabel dengan standar Qi di pasar komersil.
Belum ada pernyataan resmi dari perusahaan yang berbasis di China itu. Namun, kehadiran Xiaomi menambah panjang produsen smartphone lainnya yang telah bergabung dengan konsorsium ini.
Bergabungnya Xiaomi dengan konsorsium menimbulkan spekulasi bahwa ponsel flagship mereka berikutnya akan menggunakan teknologi pengisian baterai nirkabel berstandar Qi.
Jika benar mengadosi wireless charging, kemungkinan besar ponsel Mi7 yang bakal dilengkapi teknologi ini. Diprediksi, Xiaomi Mi 7 akan mendarat pada kuartal I 2018.
Rumor lainnya menyebutkan Xiaomi Mi 7 akan menggunakan layar AMOLED 6 inci dan akan digerakkan oleh chipset Snapdragon 845 yang dipasangkan dengan RAM 6 atau 8 GB. Sistem pengisian daya Qi memungkinkan pengguna memasang smartphone mereka di charging pad yang terhubung ke colokan listrik.
Cara kerja pengisian daya Qi terbilang sederhana. Medan magnet tercipta saat kumparan yang terdapat di smartphone bersentuhan dengan charging pad. Medan magnet yang tercipta akan menghasilkan listrik untuk mengisi perangkat.
Pengisian nirkabel berstandar Qi sekarang tersedia di restoran dan bandara yang memungkinkan pengguna mengisi daya smartphone mereka hanya dengan menempatkannya di tempat pengisian.