Waspada! Serangan Siber ke Perangkat IoT Meningkat di Tahun 2017

Minggu, 24 September 2017 | 15:47 WIB
Waspada! Serangan Siber ke Perangkat IoT Meningkat di Tahun 2017
Ilustrasi hacker. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pesatnya perkembangan teknologi membuat beberapa benda-benda tertentu kini memiliki koneksi internet. Sebut saja, jam tangan, kulkas, dan televisi, yang kini dapat terhubung ke internet. Ekosistem ini biasa dikenal dengan sebutan Internet of Things (IoT).

Namun sayangnya, ekosistem IoT rupanya tidak terhindarkan dari ancaman para hacker. Hal ini berdasarkan hasil riset perusahaan yang membuat perangkat lunak antivirus, Kaspersky Lab.

Dari catatan Kaspersky ada lebih dari 7.000 malware yang menargetkan perangkat IoT. Diperkirakan, terdapat 6 miliar perangkat pintar yang digunakan di seluruh dunia saat ini.

"Masalah keamanan perangkat pintar sangat serius, dan harus kita waspadai. Saat ini hal tersebut telah menjadi ancaman yang sangat nyata. Kami melihat adanya peningkatan besar dalam sampel malware IoT," jelas Vladimir Kuskov, security expert Kaspersky Lab, dalam keterangan resmi kepada Suara.com, Minggu (24/9/2017).

Baca Juga: Anas Diundang Kursus Politik PDIP, Sinyal Maju Pilkada Jatim?

Sebagian besar serangan yang ditemukan para ahli Kaspersky Lab menargetkan perekam video digital atau kamera IP sebanyak 63 persen, dan 20 persen serangan terjadi terhadap jaringan perangkat, termasuk router, dan modem DSL.

Sisanya, serangan terjadi di perangkat yang paling umum, seperti printer dan perangkat rumah pintar.

Menurut Kaspersky, ada tiga negara yang menjadi target utama para peretas. Cina, Vietnam, dan Rusia tercatat sebagai tiga negara teratas target serangan malware ke perangkat IoT.

Alasan dibalik meningkatnya serangan malware cukup sederhana, yakni IoT rapuh dan rentan menghadapi kejahatan siber.

Sebagian besar perangkat pintar menjalankan sistem operasi berbasis Linux, yang mempermudah serangan karena para penjahat siber dapat dengan mudah menulis kode berbahaya.

Baca Juga: Juarai Jepang Open, Kevin/Marcus Sabet Gelar Keempat

Untuk mencegah serangan malware, ada beberapa cara yang disarankan Kaspersky.

Cara-cara itu antara lain, rajin memperbarui firmware, ganti kata sandi secara rutin, dan nonaktifkan koneksi internet jika tidak digunakan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI