Suara.com - Aplikasi pembersih file sampah, CCleaner, dituding sumber penyebar malware terhadap perangkat yang memasang aplikasi tersebut.
Sebelumnya, diberitakan bahwa CCleaner versi 5.33 telah terinfeksi malware. Diprediksi, sebanyak 2,27 juta penggunanya telah menjadi korban.
Menanggapi masalah tersebut, pihak Avast selaku pemilik CCleaner, merilis pernyataan melalui blog resminya. Avast mengatakan bahwa permasalahan tersebut telah diselesaikan.
"Segera setelah kami menyadari masalah ini, kami terlibat dan menyelesaikannya. Dalam waktu sekitar 72 jam setelah penemuan, masalah ini diselesaikan oleh Avast tanpa diketahui bahaya bagi pelanggan Piriform kami," tulis keterangan Avast melalui blog resminya.
Baca Juga: Awas! Hacker Sisipkan Malware di Aplikasi CCleaner
Sejauh ini, Avast mengklaim bahwa jumlah pengguna yang masih menggunakan versi terinfeksi (5.33.6162), sudah jauh menurun dari sebelumnya.
"Pengguna tersebut harus melakukan upgrade meskipun mereka tidak berisiko karena malware telah dinonaktifkan di sisi server," lanjut mereka.
Pelanggan disarankan meng-update CCleaner ke versi terbaru CCleaner, yang akan menghapus kode backdoor dari sistem mereka. Saat ini, pengguna versi 5.33 menerima pemberitahuan yang memberi saran agar mereka melakukan update.
Avast sangat menyesalkan kejadian ini dan berjanji bahwa penyusupan malware tidak akan terulang di masa mendatang.
"Kami sangat memahami betapa seriusya situasi ini. Kami menyesalkan ketidaknyamanan yang dialami pelanggan Piriform," tutup Avast. [Avast]