Suara.com - Sisa-sisa koloni 'utopia' berusia 200 tahun telah ditemukan oleh para arkeolog. Banyak yang berfikiri tentang era Victoria yang dipenuhi orang-orang tertindas secara seksual, tapi bukan itu masalahnya dengan komunitas The Manea Fen.
Situs yang baru ditemukan ini pernah menjadi lokasi sebuah komunitas sosialis, yang didirikan pada tahun 1838 oleh petani Cambridgshire dan pendeta Methodist William Hodson. Hodson ingin menciptakan sebuah komunitas tanpa uang, pernikahan atau monogami, di mana semua orang bekerja sama dan sepenuhnya setara.
Koloni tersebut, yang pada satu titik memiliki 150 orang yang tinggal di dalamnya, dimaksudkan untuk menjadi awal masyarakat utopia, namun hanya bertahan 25 bulan.
Kepribadian bentrokan dan keberatan terhadap praktik cinta bebas, bersama dengan investor utama yang sedang bangkrut, membawa masyarakat ke akhir yang prematur.
Baca Juga: Arkeolog Mengupas Kehidupan di UAE 5.000 Tahun Lalu
Situs Cambridgeshire telah mengungkapkan sisa-sisa dapur, bangunan bertingkat dan halaman yang berhasil digali Cambridge Archaeological Unit.
"Mereka menciptakan tatanan mereka sendiri, di luar norma masyarakat kapitalis industri. Mereka mengatur hirarki mereka sendiri dengan kerangka kerja mereka sendiri," kata Dr Marcus Brittain, yang memimpin penelitian tersebut.
Menurutnya, awalnya mereka mendapatkan orang yang salah, mereka tidak memiliki keterampilan kerja dan tidak melakukan banyak waktu dan usaha, mereka mabuk, pergi ke rumah pelacuran setempat, dan mengira mereka bisa membangun utopia tanpa berkeringat.
Meskipun komunitas Manea Fen gagal bertahan, ia mengilhami banyak koloni serupa di Inggris dan Amerika Serikat, dengan orang-orang masih menggunakan kerangka kerja yang sama untuk menciptakan komunitas 'utopia'. [Metro]
Baca Juga: Arkeolog Indonesia Telusuri Jejak Migrasi Manusia Pra Sejarah