Peretasan Perangkat Apple dan Samsung Kini Bisa Lewat Bluetooth

Dythia Novianty Suara.Com
Sabtu, 16 September 2017 | 16:12 WIB
Peretasan Perangkat Apple dan Samsung Kini Bisa Lewat Bluetooth
Ilustrasi Bluetooth. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ponsel, laptop dan perangkat rumah pintar berisiko diretas. Hal ini terungkap dari penelitian yang menemukan cara mengambil alih perangkat menggunakan koneksi Bluetooth.

Kerentanan pada Bluetooth, yang memungkinkan perangkat untuk terhubung secara nirkabel jarak jauh, dapat dimanfaatkan peretas mengambil alih dan mencuri data serta kata kunci. Masalahnya, serangan in diketahui bisa menembus produk dari merek besar termasuk Apple, Samsung, Google dan Microsoft.

Menurut perusahaan riset keamanan Armis, masalahnya mempengaruhi hampir semua perangkat dengan koneksi Bluetooth, dan tidak terbatas pada satu jenis ponsel atau sistem operasi,

Para periset berhasil menyusup ke smartphone Google Pixel, ponsel dan tablet Samsung Galaxy, LG Sports Watch dan sistem audio mobil.

Baca Juga: Sony Indonesia Rilis Headphone Bluetooth Nirkabel Terbaru

Periset Armis mengatakan bahwa masalah tersebut juga ditemukan di sekitar miliaran perangkat Android, Microsoft, Samsung dan Linux. iPhone dan iPad yang belum diperbarui ke iOS 10 atau yang lebih baru juga rentan.

Serangan tersebut memungkinkan periset mengambil alih perangkat jarak jauh dari jarak dekat, mencuri data dan bahkan meretas kamera.

"Serangan BlueBorne membahayakan kita karena media yang digunakannya. Tidak seperti kebanyakan serangan lain, yang mengandalkan internet, serangan BlueBorne menyebar melalui udara," kata Armis.

Armis mengatakan bahwa serangan Bluetooth bisa jauh lebih agresif daripada peretasan sebelumnya dan tetap tidak terdeteksi oleh sebagian besar tindakan pengamanan terkini.

"Tidak seperti malware atau serangan tradisional, pengguna tidak perlu mengklik link atau mengunduh file yang dipertanyakan. Tidak ada tindakan oleh pengguna yang diperlukan untuk mengaktifkan serangan tersebut," katanya.

Baca Juga: Jangan Tertipu, 5 Mitos Bluetooth ini Wajib Kamu Abaikan

Microsoft, Google dan Linux memiliki semua patch yang diperkenalkan dapat memperbaiki masalah, menurut Armis. Perangkat Apple yang terbaru sudah terlindungi. [Telegraph]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI