Perjuangan Panjang, Kucing Tertua di Dunia Ini Akhirnya Mati

Dythia Novianty Suara.Com
Jum'at, 15 September 2017 | 14:25 WIB
Perjuangan Panjang, Kucing Tertua di Dunia Ini Akhirnya Mati
Nutmeg, kucing tertua di dunia. [Mirror]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kucing tertua di dunia akhirnya menghabiskan sembilan nyawa terakhir. Dia mati pada usia 32 tahun.

Nutmeg yang berumur panjang jatuh sakit sejak akhir Agustus lalu, namun dokter hewan tidak dapat menyelamatkannya setelah dia menderita gagal jantung dan akhirnya mati pada September lalu.

Sepasang pemilik Liz dan Ian Finlay mengatakan, kematian kesayangan mereka telah meninggalkan luka dalam hidup mereka. Pasangan tersebut mengadopsi Nutmeg setelah menemukannya di taman Tyneside pada tahun 1990.

Mereka membawanya ke Cats Protection, di mana dokter hewan memberi tahu mereka bahwa setidaknya dia bisa bertahan hingga umur lima. Tapi Nutmeg berhasil mencapai usia 32 tahun.

Baca Juga: "Terciduk", Ular Ini Dipaksa Muntahkan Kucing Gemuk yang Ia Telan

Nutmeg dalam kondisi buruk saat ia ditemukan di taman Finlay dan menderita abses parah di bagian lehernya.

Liz dan Ian berhasil membujuk ke rumah mereka dengan makanan, sebelum membawanya ke Cats Protection. Disana, pasangan ini sempat putus asa karena mereka mengira telah ditinggalkan Nutmeg.

"Dia diperiksa oleh Cat Protection, yang mengatakan bahwa kondisi giginya membuatnya paling tidak berumur lima tahun dan kami memilikinya selama 27 tahun," kata Ian.

Nutmeg, kucing tertua di dunia. [Mirror]

"Dia tahu di mana dia akan kaya dan dia sangat mencintai istriku. Dia bukan hanya kucing kita dan dia tidak pernah membiarkan kita melupakannya. Saya pikir itu adalah rahasia kehidupannya yang panjang," ungkapnya.

Baca Juga: Dua Kucing Botak Ini Menikah, Alasannya Sangat Mengharukan

Sampai kematiannya, ia dianggap sebagai kucing tertua di dunia, mengambil mahkota 26 tahun Corduroy, pemegang Guinness World Record sebelumnya.

Nutmeg telah berjuang cukup lama dengan penyakitnya. Ia sempat menderita stroke pada tahun 2015 tapi kembali sehat.

Sayang, nyawa kesembilannya harus berakhir setelah penyakitnya yang terakhir dan itu membuat pemiliknya putus asa.

"Saya merasa seperti hati saya telah dicabik-cabik. Saya sangat merindukannya karena dia sangat dicintai," ujar Liz. [Mirror]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI