Studi: Lebih Haus Perhatian di Facebook, Lelaki Gemar Merisak

Liberty Jemadu Suara.Com
Kamis, 14 September 2017 | 05:32 WIB
Studi: Lebih Haus Perhatian di Facebook, Lelaki Gemar Merisak
Seorang lelaki sedang mengunduh aplikasi Facebook di iPad Air Apple. [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Lelaki rupanya lebih memiliki motif antisosial ketika menggunakan media sosial seperti Facebook dibandingkan perempuan. Perilaku ini didorong oleh tingkat narsisme yang lebih tinggi pada lelaki, demikian hasil sebuah penelitian terbaru di Inggris.

Dalam riset-riset sebelumnya memang sudah diketahui bahwa lelaki lebih sering merisak di Facebook atau di internet secara umum. Studi-studi lain juga menunjukkan bahwa lelaki memiliki tingkat narsisme lebih tinggi ketimbang perempuan.

Adapun studi terbaru ini, yang diterbitkan dalam jurnal Computers in Human Behaviour, diklaim sebagai penelitian pertama yang berhasil menunjukkan hubungan antara dua perilaku serta karakter itu.

"Hubungan antara narsisme dan perilaku antisosial di Facebook terletak pada kecenderungan orang-orang narsistik untuk menjaga opini positif tentang diri mereka, sementara di sisi lain membuat orang lain menjadi terpinggirkan," tulis para peneliti.

Menurut studi itu, orang-orang yang narsistik sering mengunggah konten yang mempromosikan diri sendiri di Facebook. Ini dilakukan agar mereka memiliki profil yang mengundang perhatian atau kekaguman dari orang lain.

"Lebih jauh, orang-orang yang narsistik cenderung menjadi antagonis terhadap pihak yang tak menganggap mereka hebat. Perilaku antagonis itu biasanya diekspresikan dalam bentuk kemarahan terhadap orang-orang yang menantang mereka atau yang tak memberi mereka perhatian," jelas para peneliti.

Karenanya, imbuh para peneliti, lelaki merisak orang lain di Facebook untuk mencari perhatian. Lelaki dinilai mencari dukungan di Facebook dengan merisak atau mengejek orang lain.

Adapun perempuan dalam penelitian itu dipandang sebagai pihak yang lebih prososial dan yang mementingkan hubungan dengan orang lain.

Peneltian itu sendiri digelar dengan melakukan survei online terhadap lebih dari 570 sukarelawan. Para sukarelawan ini menggunakan Facebook setiap hari dan rata-rata memiliki 304 teman di media sosial itu.

Dalam survei itu mereka diminta untuk menilai kadar narsisme mereka sendiri dan mereka juga diminta menilai seberapa penting sebuah hubungan sosial dalam kehidupan mereka.

Selain itu mereka juga diminta menilai seberapa penting peran Facebook dalam menciptakan hubungan yang positif atau sebagai media untuk menonjolkan diri sendiri. (Phys.org)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI