1.700 Tahun Hilang, Kota Neapolis Ditemukan di Dasar Lautan

Reza Gunadha Suara.Com
Jum'at, 08 September 2017 | 14:42 WIB
1.700 Tahun Hilang, Kota Neapolis Ditemukan di Dasar Lautan
Arkeolog saat menemukan kota kuno Romawi, Neapolis, tenggelam di dasar lautan wilayah Tunisia. [AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Arkeolog akhirnya menemukan reruntuhan kota kuno Neapolis, yang hilang disapu bencana alam sejak 1.700 tahun silam. Mereka menemukan kota penting era Romawi kuno itu di bawah lautan wilayah Tunisia.

Ketika melakukan penyelaman dramatis, seperti disitat dari Science Alert, Selasa (5/9/2017), arkeolog menemukan reruntuhan kompleks kota Neapolis berupa jalan, monumen, dan ratusan tempat produksi Garum--saus fermentasi ikan yang terkenal pada eranya.

Ekspedisi tersebut diikuti oleh arkeolog dan periset dari Tunisian National Heritage Institute dan University of Sasari, Italia. Pencarian mereka sendiri sudah berlangsung 7 tahun terakhir, yakni sejak 2010.

"Ini adalah penemuan besar. Sebab membuat kita bisa mengetahui pasti bagaimana struktur Neapolis, yang dulu menjadi pusat perindustrian terbesar Romawi kuno," kata Mounir Fantar, kepala tim arkeolog tersebut.

Baca Juga: Gara-gara Driver Grab Cabul, Penumpang Perempuan Makin Was-was

Ia mengatakan, luas kompleks kota kuno yang mereka temukan di bawah laut itu mencapai 20 hektare.

Kota itu diduga tenggelam setelah dihantam gempa bumi dahsyat pada 21 Juli tahun 365 Sesudah Masehi, sama seperti yang menerpa Alexandria di Mesir dan Pulau Krete Yunani pada era arkais.

Dugaan itu merujuk pada catatan sejarawan kuno Ammien Marcellin.

"Neapolis kali pertama dibentuk pada abad ke-5 Sebelum Masehi. Neapolis sendiri berasal dari kata Yunani, yang berarti 'kota baru'," terangnya.

Baca Juga: Jonru Berencana Laporkan Balik Muannas Al Aidid

Penemuan Neapolis juga memiliki peran penting dalam penelitian sejarah politik kuno. Sebab, berdasarkan catatan buku-buku kuno Romawi, kota itu seringkali diperdebatkan.

"Kota itu dikenal karena kesetiaan warganya terhadap kaisar Romawi dipertanyakan. Sementara bagi arkeolog, penemuan ini penting karena bisa mengetahui seperti apa gempa yang mampu menenggelamkannya," jelas Fantar.

Penelitian tersebut, berguna agar manusia bisa mengantisipasi gempa-gempa berskala besar dan bisa menghancurkan dunia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI