Suara.com - Restoran cepat saji KFC yang terletak di Hangzhou, China, memiliki sistem pembayaran unik. Pengunjung yang datang ke restoran ini cukup tersenyum untuk membayar makanan.
Pelanggan akan dapat menggunakan sistem pengenalan wajah "Smile to Pay" di toko tersebut. Langkah ini merupakan bagian dari upaya Yum China Holdings Inc, pemegang lisensi restoran cepat saji KFC di Cina, untuk memikat konsumen muda datang ke restoran mereka.
Upaya ini dibuat Yum China untuk mendongkrak penjualan di Cina, yang turun sejak 2012. Yum sendiri masih merupakan penguasa pasar restoran cepat saji di Cina dengan 7.682 restoran.
Joey Wat, presiden Yum China, mengatakan bahwa toko tersebut ditujukan untuk konsumen muda yang tertarik dengan rasa baru dan inovasi termutakhir.
Gerai baru di Hangzhou, yang disebut KPRO, menargetkan generasi muda China yang diharapkan dapat mendorong pangsa terbesar pertumbuhan konsumsi China untuk dekade berikutnya.
Untuk mendukung sistem pembayaran terbaru ini, Yum China bermitra dengan Ant Financial sebagai penyedia software pengenal wajah.
Pengunjung dapat membayar dengan memindai wajah mereka di kios pemesanan dan memasukkan nomor telepon yang dimaksudkan untuk mencegah orang menipu sistem.
"Dikombinasikan dengan algoritma deteksi kamera dan teknologo 3D, Smile to Pay dapat secara efektif memblokir upaya penipuan menggunakan foto orang lain atau rekaman video ," kata Jidong Chen, direktur teknologi identifikasi biometrik Ant.
Meski demikian konsep ini tak bisa dikatakan baru di Cina. Rival Yum, McDonald's Corp sudah menggunakan teknologi ini di negeri itu. Yum sendiri sudah menggunakan teknologi pemindai wajah ini di salah satu restoran Italia-nya di Shanghai pada 2015.
Pelanggan KFC di Cina Cukup Tersenyum untuk Membayar Makanan
Selasa, 05 September 2017 | 17:22 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Emiten Makanan Cepat Saji KFC Gigit Jari, Kini "Jagonya" Rugi
07 November 2024 | 13:39 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI