Suara.com - Ratusan ribu orang berencana tinggal di luar angkasa untuk melepaskan diri dari perang dan berbagai bencana alam di Bumi. Menurut sebuah situs, ada lebih dari 300.000 "Asgardians", nama anggota yang telah mendaftarkan, minat hidup di negara satelit, termasuk lebih dari 11.000 berasal dari Inggris.
Saat diluncurkan, warga Asgardia akan tinggal di platform yang layak huni, yang dikenal sebagai bahtera, yang ditangguhkan di orbit mengelilingi planet ini.
Negara antariksa adalah gagasan pengusaha Rusia Igor Ashurbeyli, yang dijuluki "Kepala Bangsa" Asgardia.
Dia mengatakan bahwa tujuan dibuatnya Asgardia adalah untuk menghindari konflik di Bumi seperti perang dan bencana alam dengan tinggal di luar angkasa.
Baca Juga: Astronot Wanita Ini Pecahkan Waktu Terlama Berada di Luar Angkasa
Kini, lebih dari 111.000 warga Asgardia telah menerima sebuah konstitusi yang akan dipatuhi oleh penduduk negara tersebut. Tujuan mencakup memastikan kesempatan yang sama di luar angkasa untuk semua orang Asgard dan mempromosikan kesejahteraan seluruh umat manusia.
"Inti Asgardia adalah Peace in Space, dan pencegahan konflik bumi dipindahkan ke luar angkasa. Asgardia juga unik dari segi filosofis yakni untuk melayani seluruh umat manusia dan setiap orang, terlepas dari kesejahteraan pribadinya dan kemakmuran negara tempat mereka dilahirkan," tulis situs resmi tersebut.
Ashurbeyli menambahkan bahwa dia ingin Asgardia menjadi negara yang diakui PBB dengan pemerintahan sendiri, bendera dan lagu kebangsaannya.
Tapi proyek ambisius ini telah diliputi oleh masalah tentang siapa yang akan menjalankannya, pajak dan masih banyak lagi.
Frans von der Dunk, seorang profesor hukum ruang angkasa di University of Nebraska-Lincoln, mengatakan kepada Wall Street Journal bahwa menurut dia penyelenggara tidak tahu apa yang mereka lakukan, secara hukum.
Baca Juga: SpaceX Kirim Superkomputer Pertama ke Luar Angkasa
Tapi Asgardian mengatakan, mereka yakin masalah bisa diatasi.