Urai Masalah Satelit Telkom, Kepala Lapan Sentil Kaum Bumi Datar

Liberty Jemadu Suara.Com
Selasa, 29 Agustus 2017 | 09:40 WIB
Urai Masalah Satelit Telkom, Kepala Lapan Sentil Kaum Bumi Datar
Kepala LAPAN, Thomas Djamaluddin. (suara.com/Pebriansyah Ariefana)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepala Lembaga penerbangan dan antariksa nasional (Lapan), Thomas Djamaluddin, menilai bahwa Satelit Telkom 1 milik PT Telkom Indonesia, yang kini bermasalah dan mengganggu layanan ribuan mesin ATM dari berbagai bank di Indonesia, mungkin sudah terlalu tua dan perlu diganti.

Thomas, dalam akun Facebook-nya, Selasa (29/8/2017) mengatakan bahwa satelit bikinan Lockheed Martin yang diluncurkan ke antariksa dari Guyana Prancis pada Agustus 1999 itu sudah melebihi usia rata-rata satelis sejenis.

"Teknologi satelit memang sudah menjadi kebutuhan manusia modern yang terus menerus harus diganti karena ada batas umurnya. Jadi gangguan sistem satelit (mungkin karena sudah tua, 18 tahun melebihi rata-rata umur satelit sejenis yang 15 tahun) jadi penyebabnya," tulis Thomas.

"Operator satelit mestinya sudah mempunyai perencanaan jadwal penggantian sebelum masa aktif satelit berakhir," imbuh dia.

Dalam uraiannya Thomas juga menjelaskan bahwa masalah yang dihadapi Telkom 1 tak berhubungan dengan fenomena alam. Menurut dia, Satelit Telkom 1 tidak bermasalah pada orbitnya.

"Dia masih di titik asalnya (di atas ekuator pada garis bujur 108 derajat Timur, di atas Selat Karimata dekat posisi Pontianak)," beber Thomas, "Cuaca antariksa pun sedang tenang, jadi anomali (gangguan) satelit bukan disebabkan badai matahari."

Sebelumnya pada Senin (28/8/2017), Telkom, seperti dilansir Antara, menjelaskan pada Jumat (25/8/2017), sekitar pukul 16.51 WIB terjadi anomali pada Satelit Telkom 1 yang berakibat pada pergeseran pointing antena sehingga semua layanan transponder dari satelit itu terganggu.

Hal ini mengakibatkan terjadinya gangguan pada sejumlah layanan ATM perbankan berbasis Very Small Appeture Terminal (Vsat). Gangguan ini membuat ribuan mesin ATM milik BCA, BRI, BNI, Bank Mandiri, dan sejumlah bank lain tak bisa berfungsi normal.

Selain itu, Thomas dalam penjelasannya juga sempat menyentil kelompok pendukung Bumi Datar (flat earth). Menurut dia, masalah Satelit Telkom 1 ini membuktikan bahwa teori tentang Bumi Datar adalah dongeng belaka.

"Masalah satelit Telkom 1 menyadarkan kita semua. Pertama, membuktikan satelit itu ada dan dipakai untuk banyak sektor, termasuk perbankan," kata Thomas.

"Para penggemar dongeng bumi datar (flat earth) yang tidak percaya satelit semestinya sadar juga setelah sekian banyak orang terdampak dengan tidak beroperasinya banyak mesin ATM," ujar dia.

Sebelumnya Thomas memang pernah menerima sejumlah perwakilan dari kelompok pendukung teori Bumi Datar di kantornya di Lapan. Dalam pertemuan itu Thomas memberikan penjelasan tentang teori-teori fisika untuk menjelaskan tentang bentuk Bumi yang bulat, sistem tata surya, dan bahkan hingga tentang pergerakan satelit.

Pertemuan itu bahkan direkam dan diunggah Thomas dalam akun YouTube pribadinya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI