Drone Bertenaga Nuklir Ini Siap Mendarat di Bulan Saturnus

Jum'at, 25 Agustus 2017 | 15:29 WIB
Drone Bertenaga Nuklir Ini Siap Mendarat di Bulan Saturnus
Drone Dragonfle dengan tenaga nuklir.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Laboratorium Fisika Terapan (APL) Universitas Johns Hopkins telah mengajukan proposal ke NASA untuk mengirim drone bertenaga nuklir yang akan membawa instrumen ke Titan, satelit terbesar Saturnus.

Drone bernama Dragonfly ini, akan ditenagai oleh generator radiothermal (RTG), sebuah teknologi yang memanfaatkan perbedaan suhu untuk menghasilkan arus listrik.

Drone akan membawa berbagai instrumen, termasuk spektrometer sinar massa dan gamma untuk menganalisis sampel permukaan dan atmosfer Titan.

Sejauh ini, Dragonfly telah menjalani beberapa penerbangan uji coba. Diharapkan, beberapa tes lagi akan membuat Dragonfly siap diterbangkan.

Baca Juga: Atraksi Drone di Countdown Asian Games, Erick Thohir Deg-degan

Misi tersebut, yang akan menjadi bagian dari program New Frontiers dari NASA. Program ini adalah serangkaian misi penjelajahan antariksa yang dilakukan oleh NASA untuk meneliti daerah terluar tata surya.

Langkah selanjutnya untuk Dragonfly adalah menunggu. Sebab, NASA memilih beberapa konsep untuk dipelajari lebih lanjut, namun pada akhirnya akan memilih hanya satu untuk program eksplorasi planet.

Titan menarik untuk dieksplorasi karena merupakan satu-satunya bulan di tata surya dengan atmosfer padat sehingga memiliki sistem cuaca mirip Bumi.

Bahkan, Titan diduga memiliki awan, hujan, dan sungai metana di sepanjang permukaannya.

"Titan adalah tempat unik di tata surya kita, menjadikannya sebagai Tempat yang ideal untuk mempelajari proses kimia kimia prebiotik yang mengarah pada pengembangan kehidupan," ujar Elizabeth Turtle pengawas utama misi Dragonfly kepada Gizmodo.

Baca Juga: Atraksi Drone Hingga SNSD Ramaikan Count Down Asian Games 2018

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI