Begini Dampak Hantaman Asteroid yang "Sapu Bersih" Dinosaurus

Dythia Novianty Suara.Com
Kamis, 24 Agustus 2017 | 06:25 WIB
Begini Dampak Hantaman Asteroid yang "Sapu Bersih" Dinosaurus
Ilustrasi dinosaurus. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Setelah menjelajahi planet ini selama 165 juta tahun, diperkirakan dinosaurus disapu bersih dari permukaan planet saat sebuah asteroid menabrak Bumi 66 juta tahun lalu.

Sebuah simulasi baru mengungkap dampak asteroid bagi planet kita. Temuan menunjukkan bahwa Bumi akan menjadi gelap gulita selama dua tahun.

Hasil baru ditemukan oleh National Center for Atmospheric Research (NCAR) dengan dukungan dari NASA dan University of Colorado Boulder. Tim tersebut menggunakan komputer untuk memodelkan apa yang mungkin telah dilihat Bumi pada akhir Periode Kapur, setelah sebuah asteroid besar melanda Semenanjung Yucatán, di bawah teluk Meksiko.

Dampaknya, kemungkinan telah memicu gempa bumi, tsunami dan gunung meletus di seluruh planet ini.

Baca Juga: Ditemukan, Spesies Terbaru Dinosaurus Berusia 75 Juta Tahun

Model komputer baru dapat membantu ilmuwan memahami, mengapa lebih dari tiga perempat spesies di planet ini meninggal, sementara beberapa lainnya bertahan.

"Kepunahan banyak terjadi pada hewan besar di darat merupakan dampak langsung, tapi binatang yang hidup di lautan atau mereka yang bisa bersembunyi di bawah tanah atau tergelincir di bawah air sementara, bisa bertahan," kata ilmuwan NCAR Charles Bardeen, yang memimpin penelitian ini.

"Studi kami mengangkat cerita efek awal, yakni setelah gempa bumi dan tsunami. Kami ingin melihat konsekuensi jangka panjang dari jumlah jelaga yang kami pikir diciptakan dan konsekuensi apa yang ada bagi hewan yang tersisa," ujarnya.

Pada bulan Maret tahun ini, sampel inti menunjukkan kehidupan dengan cepat muncul kembali di seluruh dunia setelah asteroid Semenanjung Yucatan melanda. Hal ini diungkap Dr Christopher Lowery, seorang peneliti di University of Texas-Austin.

Tapi studi baru menunjukkan, kehidupan di Bumi akan terlihat sangat berbeda selama bertahun-tahun setelah tabrakan.

Baca Juga: Fosil Telur Dinosaurus Berusia 70 Tahun Ditemukan di Cina

Simulasi menemukan 15.000 juta ton jelaga akan dikirim ke atmosfer setelah serangan asteroid, membentuk penghalang antara Bumi dan sinar matahari.

"Awalnya akan gelap sekilas malam yang terang benderang," kata rekan penulis Owen Toon, seorang peneliti di University of Colorado Boulder.

Secara bertahap lapisan jelaga akan menyebar, mencerahkan langit, tapi fotosintesis tidak mungkin lebih dari satu setengah tahun. Karena asteroid tersebut telah merusak tanaman di Bumi yang tidak dapat diperbaiki lagi akibat kurangnya sinar matahari, akan menimpa fitoplankton di lautan.

Sinar matahari yang hilang akan menyebabkan Bumi mendingin hingga 28 derajat celcius di atas daratan dan 11 derajat celcius di atas lautan.

Tapi di lapisan atas atmosfer, jelaga akan menyebabkan pemanasan di atmosfer, dengan uap air bereaksi di stratosfer yang menghasilkan hidrogen, menghancurkan ozon. [Dailymail]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI