Rudiantara: Setelah Go-Jek, Indonesia Segera Punya Unicorn Kedua

Liberty Jemadu Suara.Com
Selasa, 15 Agustus 2017 | 19:46 WIB
Rudiantara: Setelah Go-Jek, Indonesia Segera Punya Unicorn Kedua
Menteri Telekomunikasi dan Informatika, Rudiantara (Antara/Jessica Helena Wuysang).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan Indonesia akan segera memiliki perusahaan rintisan (start-up company) kedua yang masuk ke dalam jajaran unicorn atau memiliki nilai valuasi lebih dari satu miliar dolar AS.

"Kita sudah punya satu unicorn. Tahun ini akan ada unicorn yang kedua," kata Rudiantara ditemui usai rapat koordinasi di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Senin malam (14/8/2017).

Perusahaan rintisan di Indonesia yang saat ini termasuk jajaran unicorn adalah perusahaan aplikasi PT Go-Jek Indonesia.

Go-Jek, yang telah beroperasi di 25 kota besar di Indonesia, di pertengahan 2017 ditaksir memiliki valiasi sekitar tiga miliar dolar AS atau lebih dari Rp40 triliun. Valuasi ini naik setelah Go-Jek dikabarkan menerima kucuran modal baru senilai Rp1,4-2 triliun pada Juli lalu.

Rudiantara masih enggan menyebutkan nama perusahaan rintisan yang menyusul Go-Jek sebagai perusahaan unicorn.

"Nantilah, tunggu di akhir tahun," katanya.

Menkominfo mengatakan bahwa hal yang perlu digarisbawahi adalah Indonesia akan mampu memenuhi target menghasilkan minimal satu perusahaan unicorn setiap tahun.

"Target 1 tahun ada unicorn itu terjadi. Pokoknya tahun ini unicorn kedua ada di Indonesia," katanya.

Meskipun belum bersedia memberi bocoran mengenai unicorn kedua Indonesia tersebut, Rudiantara mengatakan bahwa perusahaan tersebut mampu mempekerjakan ribuan tenaga kerja.

Saat ini Indonesia memang memiliki sejumlah perusahaan rintisan potensial, misalnya Tokopedia dan Traveloka.

Tokopedia, seperti diwartakan sejumlah media asing pada Mei dan Juli lalu, dikabarkan akan menerima suntikan dana JD.com dan Alibaba, dua raksasa internet Cina.

Sementara Traveloka, demikian dilaporkan Bloomberg pada akhir Juli kemarin, disebut akan menerima suntikan dana segar senilai sekitar Rp5,3 triliun dari sebuah perusahaan Amerika Serikat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI