Perusahaan Jerman Akan Bangun Menara Telekomunikasi di Bulan

Liberty Jemadu Suara.Com
Minggu, 13 Agustus 2017 | 10:00 WIB
Perusahaan Jerman Akan Bangun Menara Telekomunikasi di Bulan
Audi Lunar Quattro, konsep mobil robot Audi yang bersaing untuk berpetualang ke bulan (audiusa.com).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah perusahaan rintisan di Jerman berencana membangun menara telekomunikasi seluler pertama di permukaan bulan. Dengan demikian, seorang astronot yang mendarat di bulan pada 2018 nanti diharapkan sudah bisa menggunakan telepon seluler saat bertualang di permukaan satelit Bumi itu.

Part Time Scientist (PTS), sebuah perusahaan rintisan Jerman yang ikut dalam sayembara bertajuk Google Lunar X Prize, berencana untuk mengirim sebuah wahana pendarat di bulan pada 2018.
,
Wahana itu akan akan dibekali dua unit rover atau kendaraan beroda empat khusus antariksa, yang dipersenjatai dengan teknologi LTE untuk mendukung komunikasi berbasis ponsel di permukaan bulan.

"Kami bekerja sama dengan Vodavone untuk menyedikan stasiun-stasiun telekomunikasi berbasis LTE di bulan," kata Karsten Becker, kepala pengembangan dan pengintegrasian elektronik startup tersebut.

"Tujuan kami adalah menyediakan layanan telekomunikasi komersial di bulan," imbuh Becker kepada Space.com pada akhir pekan ini.

Teknologi PTS ini akan dibawa ke luar angkasa oleh roket Falcon 9 milik perusahaan antariksa SpaceX pada akhir 2018. Karenanya Becker yakin PTS akan menjadi perusahaan swasta pertama yang mendarat di permukaan bulan, mengalahkan pesaing lain di kompetisi Google Lunar X Prize.

Falcon 9 rencananya akan membawa roket milik PTS bernama Alina hingga ke orbit geostasioner, yang titik tertingginya berada di jarak 42.000km dari permukaan Bumi. Dari situ Alina akan terbang mendekati bulan sendiri.

"Kami akan mendarat di bulan dan menurunkan dua buah rover, yakni Audi Lunar Quatro rover," kata Becker, sembari menambahkan roket itu akan mendarat di lokasi yang sama dengan misi Apollo 17 pada 1972 silam.

Kedua rover itu, jelas Becker, pada dasarnya adalah ponsel yang mengirim video ke Aline, yang berfungsi sebagai stasiun LTE. Alina akan mengirim data-data itu ke Bumi. Kedua rover itu akan menggunakan tenaga listrik yang dihasilkan oleh panel surya untuk beroperasi.

"Menggunakan model LTE untuk berkirim data memang jauh lebih efisien ketimbang menggunakan sistem komunikasi langsung di Bumi," beber Becker.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI