Facebook Kunjungi Kominfo, Hasil Pembicaraannya...

Rabu, 02 Agustus 2017 | 13:39 WIB
Facebook Kunjungi Kominfo, Hasil Pembicaraannya...
Logo Facebook di salah satu sisi markas besarnya di Menlo Park, California. (Reuters/Robert Galbraith/file)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Setelah Telegram, giliran Facebook mengunjungi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo). Kunjungan Facebook ke Kemkominfo merupakan bentuk komitmen mereka mematuhi regulasi yang berlaku di Indonesia.

Dalam pertemuan tersebut, Facebook diwakili Head of Public Policy untuk Asia Tenggara Alvin Tan, dan Jeff Wu Trust and Safety Director untuk Asia Pasifik. Sementara Kemkominfo, diwakili oleh Menteri Rudiantara dan  Dirjen Aplikasi Informatika (Aptika) Semuel Abrijani Pangarepan.

Semuel mengatakan, ada beberapa poin yang dibahas dalam pertemuan tertutup itu. Salah satu yang dibicarakan adalah, penanganan konten hoax yang kini marak di tersebar di Facebook.

"Jadi memang yg namanya hoax perlu kolaborasi yang intens antara Facebook dengan pemerintah. Caranya?  Membuat algoritma untuk menyaring konten hoax di Indonesia. Kita bentuk tim terpadu yang memantau konten Facebook," ujar Semuel di Jakarta, Rabu (2/8/2017).

Kedua pihak juga membicarakan tindakan pemblokiran konten negatif. Hal ini membuat konten yang tidak sesuai dengan peraturan Indonesia akan lebih cepat ditarik oleh jejaring sosial yang didirikan Mark Zuckerberg itu.

"Contohnya konten berbau porno, jadi bisa dengan cepat ditarik. Aturan pornografi Indonesia kan beda dengan negara lain. Kemudian, konten terorisme akan segera ditarik dari Facebook," ungkapnya.

Selain itu, menurut Semuel, kementeriannya ingin Facebook memperbaiki service level agreement (SLA) atau tingkatan pelayanan. Menurut data kementerian, respon Facebook untuk menaati ketentuan yang ada baru 49,3 persen. Adapun Instagram baru 40,3 persen.  Setelah Facebook, Kemkominfo akan menyasar perusahaan (Over-the-top) OTT lain yang beroperasi di Indonesia.

"Besok juga akan ada pertemuan dengan Twitter dan Google. Kami akan dilaporkan kembali," tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI