Kemenhub Terima Hibah Radar Maritim Indera MX-4

Senin, 31 Juli 2017 | 18:54 WIB
Kemenhub Terima Hibah Radar Maritim Indera MX-4
Kementerian Perhubungan menerima hibah hasil riset berupa Prototipe Radar LPI dari Kemenristekdikti. [Suara.com/Ummi Hadyah Saleh]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Kementerian Perhubungan menerima hibah hasil riset berupa Prototipe Radar LPI (Low Probabilit of Intercept) atau radar maritim yang diberi nama Indera MX-4 dari Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi di Distrik Navigasi, Tanjung Priok, Jakarta, Senin (31/7/2017).

Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan Sugihardjo menyambut baik hibah dari Kemenristek Dikti. Pasalnya radar maritim tersebut sudah dilakukan uji coba pada saat arus mudik lebaran di stasiun VTS (Vessel Traffic Service) Merak.

"Penyerahan radar maritim dari Kemenristek, udah diuji coba pas. Lebaran di Merak. Pada prinsipnya dari Kementerian Perhubungan menyambut baik karya anak bangsa dalam hal riset dan pengembangan," ujar Sugihardjo.

Baca Juga: Oknum TNI AL Pukul Petugas Bandara, Kemenhub: Silakan Diproses

Sugihardjo menuturkan radar tersebut merupakan radar yang lebih canggih dari radar konvensional lainnya.

"Kemenristek Dikti sudah uji coba pas lebaran, saat traffic padat nggak ada masalah. Ini generasi keempat, lebih canggih dari radar konvensional," katanya.

Di kesempatan yang sama Direktur Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Kemenristek Dikti Muhammad Dimyati mengatakan kegunaan alat tersebut berfungsi quntuk pengawasan lalu lintas kapal di perairan Selat Sunda.

Adapun spesifikasi prototipe radar Indera MX-4 yakni aplikasinya Radar Surveilance Maritim, kemudian frekuensi X-Band, teknologi yaitu FMCW, solid state dan Daya Pancar 5 Watt.

Lalu jarak jangkau maksimun 30 NM (55 KM), Resolusi Jarak Maksimum 3 Meter, Beamwidth Antena 1° (Horisontal, 20° (Vertikal) , Gain Antena 29 dBi, panjang antena 2.2 meter dan berat unit antena 300 kg.

Baca Juga: DPR: Mengapa Kemenhub Izinkan Pesawat Besar Masuk Halim?

"Alat radar maritim ini dipakai untuk mengetahui pergerakan kapal, sudah diuji coba saat arus mudik. Alhamdulillah lancar sesuai dengan yang direncanakan," kata Dimyati.

Adapun biaya radar tersebut sebanyak Rp 2,4 Miliar.

Dimyati juga menjelaskan kelebihan dan kekurangan radar maritim tersebut yakni tidak mudah terdeteksi oleh radar lain. "Ini adalah alat generasi keempat. Yang kelebihan dan kekuranganny tidak mudah dideteksi alat pendeteksi radar, menggunakan bandwith lebar,  murah pemeliharaanya dan diharapkan bisa menutup kekurangan yang ada di Kemenhub," tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI