Suara.com - Roket pertama yang didanai pihak swasta Jepang akhirnya meluncur pada hari Minggu (30/7/2017) dari sebuah landasan kecil di pulau utara Hokkaido.
Langkah ini diinisiasi sekelompok pengusaha dalam upaya mengkomersialkan industri roket luar angkasa.
Roket bernama "Momo" tersebut dibuat oleh Interstellar Technologies Inc yang didirikan oleh mantan pengusahan internet Jepang bernama Takafumi Horie.
Interstellar menggunakan banyak komponen dan teknologi sendiri untuk menurunkan biaya peluncuran menjadi kurang dari 50 juta yen.
Baca Juga: LAPAN Kembalikan Benda Antariksa Sumenep ke SpaceX Amerika
Sebagai perbandingan, roket padat JAXA meluncurkan biaya 200 juta sampai 300 juta yen.
Dalam penerbangan perdana, Momo yang memiliki tinggi 10 meter itu gagal mencapai ketinggian target 100 km dan jatuh ke laut.
"Roket itu lepas landas dan terbang, tapi sayangnya tidak sampai ke luar angkasa," ujar Horie di halaman Facebook miliknya."Tapi kami bisa mendapatkan data berharga dan akan mencobanya di lain waktu."
Padahal, Momo sempat mencapai ketinggian sekitar 20 kilometer sebelum tim di lapangan kehilangan kontak dan memutuskan untuk mematikan mesin di detik ke-66.
Namun upaya peluncuran ini diapresiasi banyhak pihak karena menjadi pihak swasta pertama yang meluncurkan roket di Jepang. Sebelumnya, upaya antariksa Jepang dipimpin oleh Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA).
Baca Juga: SpaceX Luncurkan Armada Antariksa pada 2024, Bangun Kota di Mars
Upaya komersialisasi industri roket luar angkasa dipelopori oleh SpaceX yang dipimpin Elon Musk. Kini, SpaceX menjadi rekanan NASA untuk mengirim muatan ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).