Asgardia Terima 7.000 Orang Indonesia Sebagai Warga Negara

Liberty Jemadu Suara.Com
Rabu, 26 Juli 2017 | 22:14 WIB
Asgardia Terima 7.000 Orang Indonesia Sebagai Warga Negara
Ilustrasi satelit di luar angkasa (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Asgardia, yang disebut sebagai negara antariksa pertama di alam semesta, rupanya mempunyai banyak penggemar di Indonesia. Sejak rencana pembangunan negara di atas awan itu diumumkan pada Oktober tahun lalu, jumlah orang Indonesia yang mendaftar sebagai warga negara Asgardia sudah berjumlah lebih dari 7.500 orang.

Dari jumlah itu, sebanyak 83 persen berjenis kelami laki-laki dan 17 persennya perempuan.

Seperti yang dijabarkan Asgardia dalam website resminya, orang-orang Indonesia yang mendaftar unutk menjadi warga negara antariksa itu berasal dari beberapa kota seperti Medan, Bandung, Jakarta, Bogor, dan Surabaya.

Hingga Rabu (26/7/2017), jumlah total warga Bumi yang telah terdaftar sebagai warga Asgardia berjumlah lebih dari 277.000 orang.

Turki adalah negara dengan warga terbanyak yang mendaftar sebagai warga Asgardia, dengan 41.386 warga. Di urutan kedua ada Cina (39.324), disusul Amerika Serikat (34.062).

Indonesia sendiri berada di urutan delapan dan menjadi negara Asia Tenggara dengan jumlah warga terbanyak yang mendaftar ke Asgardia.

Asgardia sendiri digagas pertama kali oleh ilmuwan Rusia, Igor Ashurbeyli. Ia bermimpi mendirikan negara merdeka pertama di luar Bumi.

Ashurbeyli mengaku misi utamanya adalah untuk membentuk "masyarakat damai", yang memiliki akses lebih mudah terhadap teknologi antariksa, dan yang akan melindungi Bumi dari ancaman-ancaman dari luar angkasa, seperti asteroid maupun sampah antariksa.

Rencananya Asgardia akan didirikan dengan mengirim sejumlah satelit ke antariksa. Satelit pertama, yang bernama Asgardia-1, rencananya akan dikirimkan ke luar angkasa pada 12 September 2017.

Asgardia-1 akan dikirim ke luar angkasa oleh sebuah roket milik Orbital ATK, sebuah perusahaan antariksa asal AS. Satelit itu sendiri berukuran kecil, sekira sehelai roti dengan bobot 2,8 kilogram.

Setelahnya, tim di balik Asgardia akan membangun sebuah platform yang bisa didiami manusia di orbit rendah Bumi, dekat dengan Stasiun Antariksa Internasional (ISS). Rencananya manusia pertama akan dikirim ke lokasi itu dalam waktu delapan tahun ke depan. (CNN)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI