Area Ini Situs Arkeologi Terbesar

Dythia Novianty Suara.Com
Rabu, 26 Juli 2017 | 09:06 WIB
Area Ini Situs Arkeologi Terbesar
Salah satu bangunan bersejarah Al-Ula. [Al Arabiya]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Arkeolog Saudi dan internasional tertarik pada "Mada'in Saleh" yang bersejarah, dengan struktur batu dan ukirannya yang sangat besar.

Batuan gunung berukir adalah karakteristik paling penting dari Al-Ula yang kembali ke masa ribuan tahun lalu. UNESCO mencatat monolit dalam Daftar Warisan Dunia sebagai situs Saudi pertama yang terdaftar.

Al-Ula berada di bawah otoritas provinsi Saudi Madinah, terletak di barat laut Arab Saudi sepanjang rute perdagangan bersejarah yang menghubungkan Semenanjung Arab, Suriah dan Mesir.

Mada'in Saleh adalah salah satu kota terpenting peradaban Nabataeans, setelah ibu kota mereka, Petra. Ini berisi pemukiman selatan terbesar di kerajaan Nabatea. Berperan penting menggambarkan kembali ke masa abad pertama SM dan abad pertama Masehi.

Baca Juga: Polisi Syariah Saudi Selidiki Perempuan Seksi di Situs Bersejarah

Mada'in Saleh milik Al Ula memiliki fasad batu berukir dan sejumlah monumen Islam terwakili di sejumlah istana dan benteng.

Dr. Ahmad Mohammed Al-Aboudi, profesor di Departemen Arkeologi di King Saud University, menghabiskan 14 tahun dalam penggalian di Al-Ula dan Mada'in Saleh, mengatakan bahwa situs tersebut adalah Thamudi.

Al-Aboudi mengatakan bahwa kisah tentang Nabi Saleh terjadi di situs ini, menurut data, banyak dari penelitian ini yang belum terungkap sejauh ini.

Dia juga menunjukkan bahwa ada sebuah desa terkubur yang belum dieksplorasi. Sejauh ini di salah satu lokasi, yang kembali ke periode Tsamud, mencatat bahwa beberapa indikasi merujuk ke situs tersebut.

Dia mencatat bahwa urutan kronologis, menurut penilaian beberapa arkeolog adalah Al-Didan Kingdon datang terlebih dahulu, kemudian Kerajaan Lihyan dan kemudian orang-orang Nabasia yang berhasil masuk ke dalam kuburan, meskipun sebelumnya tidak ada di sana.

Baca Juga: Lagi, ISIS Hancurkan Situs Bersejarah di Suriah

Al-Abboudi menghubungkan pentingnya Mada'in Saleh sesuai nilainya dengan agama-agama surgawi. Yudaisme, Kristen dan Islam memiliki monumen di Mada'in Saleh, menambahkan bahwa ada lebih dari 450 ukiran di satu gunung, prasasti yang kembali ke era awal Islam di sebuah gunung bernama Badia, "the father of writings" mountain, nama yang dikenal adalah gunung Al Aqra, sebelah utara Mada'in Saleh.

Kemudian, kerajaan Didan, sebuah kerajaan milik kerajaan Ma'in pada abad kelima SM, dibangun di Al-Hijr di bagian barat laut Jazirah Arab, mungkin ini adalah referensi paling awal dari situs monumental arkeologi ini.

Dr. Ahmad Al-Abboudi, penemu arkeologi Al-Ula, percaya bahwa orang-orang Thamud adalah orang pertama yang mendiami orang-orang Hijr dan yang pertama mengukir rumah-rumah di bebatuan, diikuti oleh orang-orang Nabasia.

Al-Hijr dan cerita Tsamud disebutkan di dalam Al Qur'an lebih dari sekali. Alquran menyebutkan kekuatan kaum Tsamud dan ukiran rumah mereka di pegunungan. Seperti yang kita lihat di pegunungan di Mada'in Saleh.

Al-Aboudi mengklarifikasi bahwa penelitian dan investigasi di Mada'in Saleh masih berlangsung di lokasi-lokasi ini, walaupun ada kelemahan besar dalam penelitian.

Dia juga menunjukkan bahwa penemuan dan kesimpulan berasal dari wisatawan sendiri saat mereka mengunjungi situs dan gunung tersebut, yang belum dieksplorasi.

Al-Aboudi menambahkan, situs Mada'in Saleh adalah situs arkeologi terbesar di dunia, dimana situs dan prasasti belum dikonsolidasikan, karena jumlahnya sangat banyak.

Masih banyak lagi yang belum ditemukan sejauh ini. [Al Arabiya]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI