Grab Terima Suntikan Rp26 Triliun dari Investor Cina dan Jepang

Liberty Jemadu Suara.Com
Senin, 24 Juli 2017 | 12:43 WIB
Grab Terima Suntikan Rp26 Triliun dari Investor Cina dan Jepang
Ratusan pengemudi Grab Bike menggelar aksi di kantor Grab Indonesia di Jalan Denpasar, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (5/12). [suara.com/Oke Atmaja]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Grab, pada Senin (24/7/2017), mengumumkan akan menerima kucuran investasi baru dari Didi Chuxing, perusahaan transportasi asal Cina dan Softbank, investor terkemuka dari Jepang.

Kedua perusahaan itu akan menyuntikkan dana segar sebesar 2 miliar dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp26,6 triliun. Selain itu Grab juga memproyeksikan akan ada penambahan investasi 500 juta dolar AS (sekitar Rp6,6 triliun) dari investor lama maupun baru, sehingga total investasi yang masuk akan menjadi 2,5 miliar dolar AS.

"Jumlah ini merupakan jumlah pendanaan tunggal terbesar dalam sejarah Asia Tenggara," tulis Grab dalam siaran pers yang diterima di Jakarta.

Baik Didi maupun Softbank adalah investor lama Grab, yang bermarkas di Singapura.

"Kami senang dapat mempererat kemitraan strategis kami dengan Didi dan Softbank," kata Anthony Tan, salah satu pendiri Grab yang kini juga menjabat sebagai CEO.

Dalam keterangannya resminya Grab juga mengatakan bahwa suntikan modal dari pendanaan putaran terbaru itu akan digunakan untuk mengembangkan GrabPay, sebuah layanan dompet digital, yang pertama kali diperkenalkannya pada Desember 2016 lalu.

Sebelumnya pada April lalu Grab telah membeli Kudo, sebuah startup Indonesia yang mengembangkan layanan jasa transaksi nontunai. Akuisisi Kudo ini, seperti diwartakan Bloomberg ketika itu, merupakan salah satu bagian dari rencana Grab untuk mengembangkan GrabPay.

Grab mengklaim jumlah pengguna GrabPay meningkat lebih dari 80 persen per bulan sejak pertama kali diperkenalkan.

Grab mengklaim saat ini menguasai 95 persen pasar pemesanan taksi melalui pihak ketiga dan 71 persen dalam pemesanan kendaraan pribadi. Beroperasi di 7 negara dan 65 kota di Asia Tenggara, Grab mengaku sudah melayani 3 juta perjalanan per hari dan aplikasinya telah diunduh di 50 juta perangkat mobile.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI