Suara.com - Siapa yang tidak tahu karakter beruang lucu, Winnie the Pooh? Sayang, kini siapa pun yang menyebut namanya dalam bahasa Cina akan disensor oleh Sina Weibo, Twitter versi Cina.
Setiap upaya memposting nama Winnie di berbagai situs media sosial, akan mendapatkan pesan "mengerikan".
"Konten itu ilegal," tulis pesan tersebut.
Koleksi Winnie the Pooh gif secara dramatis terhapus dari aplikasi pesan sosial WeChat. Tidak ada penjelasan resmi yang diberikan, namun tindakan keras tersebut tampaknya terkait dengan perbandingan Presiden Xi Jinping dan beruang fiksi, yang akhirnya menjadi virus.
Baca Juga: Winnie The Pooh Bertemu Ratu Inggris di Ultah Ke-90
Larangan aneh ini keluar terjadi menjelang kongres partai komunis di musim gugur mendatang. Qiao Mu, asisten profesor media di Beijing Foreign Studies University, mengatakan kepada FT, secara historis, ada dua hal tidak diperbolehkan yakni organisasi politik dan tindakan politik.
"Tapi tahun ini, yang ketiga telah ditambahkan ke dalam daftar adalah berbicara tentang presiden," tulisnya.
Qiao mengatakan bahwa dia mengetahui sejumlah komentator online yang ditahan oleh pejabat setelah memposting tentang presiden.
"Saya pikir masalah Winnie adalah bagian dari tren ini," tulis sebuah komentar.
Meskipun kata-kata tertentu biasanya dilarang saat peristiwa politik besar terjadi, mereka cenderung berhubungan langsung dengan apa yang sedang terjadi atau Partai Komunis Cina (PKC), bukan tentang boneka kartun.
Baca Juga: Winnie the Pooh Dilarang di Kota Ini
Xi pertama kali dibandingkan dengan Winnie the Pooh pada tahun 2013, saat Barack Obama mengunjungi Cina. Kedua pemimpin dunia berjalan bersama dibandingkan dengan foto Pooh yang berjalan dengan Tigger.
Tahun berikutnya, pada tahun 2014, foto Xi berjabat tangan dengan PM Jepang Shinzo Abe diletakkan berdampingan dengan foto Pooh dan Eeyore. [Metro]