Suara.com - Simulasi luar angkasa biasa dilakukan di sebuah ruangan khusus. Tapi tidak seunik yang dilakukan sekelompok siswa.
Untuk menyimulasikan bagaimana rasanya tinggal di dalam sebuah stasiun luar angkasa, empat siswa Cina akan menghabiskan hari-hari di dalam dua bunker, berdesain khusus di pinggiran kota Beijing.
Bunker, yang dikenal sebagai 'Lunar Palace-1' akan menjadi tempat tinggal keempat siswa tersebut selama 200 hari.
Para siswa, dari Universitas Aeronautika dan Astronautika Beijing, adalah bagian dari eksperimen yang bertujuan menciptakan lingkungan luar angkasa.
Baca Juga: Asgardia, Negara Luar Angkasa Pertama di Luar Bumi
Para siswa akan menggunakan sumber daya seminimal mungkin, untuk menyesuaikan kondisi luar angkasa yang tandus.
Liu Hong, seorang profesor di Universitas Aeronautika dan Astronautika Beijing, adalah dalang utama di balik desain "stasiun luar angkasa".
Liu berharap bahwa percobaan ini akan menghasilkan penemuan lebih besar tentang kelangsungan hidup yang efisien di luar angkasa.
"Kami telah merancangnya sehingga oksigen (yang diproduksi oleh tanaman di bunker) cukup tepat untuk memberi kehidupan pada manusia, hewan, dan organisme," katanya.
Meskipun Liu yakin bahwa Lunar Palace-1 akan membantu murid-muridnya bertahan secara fisik, dia tahu bahwa kebutuhan psikologis mereka adalah perhatian yang sama sekali berbeda. Para siswa akan menghabiskan sekitar enam setengah bulan di dalam bunker, dengan sedikit ruang dan tidak memiliki sinar matahari, yang tentunya dapat mengurangi kesehatan mental seseorang.
Baca Juga: Minum Urin Adalah 'Rahasia Kecil' Perjalanan di Luar Angkasa
Untungnya, bagi para siswa mereka akan diberi sejumlah tugas setiap hari untuk membuat mereka sibuk, termasuk melakukan penelitian di rumah baru mereka.