Sebuah startup Sharing E Umbrella menawarkan jasa peminjaman payung kepada pelanggannya secara online.
Tetapi, baru-baru ini mereka mengumumkan bahwa mereka kehilangan 300 ribu payung yang diluncurkan sejak April lalu.
Pada akhir Juni, bisnisnya telah diluncurkan di 11 kota besar di Cina, termasuk Shanghai, Nanjing dan Guangzhou.
Melalui jasa aplikasi, pelanggan dapat meminjam dan melakukan pembayaran melalui online dengan membayar 19 Yuan, dengan biaya 0,50 yuan per setengah jam pemakaian.
Perusahaan yang berbasis di Shenzhen ini telah menginvestasikan 10 juta yuan untuk jasa sewa payung tersebut.
Namun, sayangnya perusahaan ini tak melakukan riset terlebih dahulu tentang masyarakat pengguna payung itu.
Hasilnya, mereka mengalamai masalah pada pengembalian payung yang mereka sewakan di halte, stasiun, dan terminal bus ini.
Tercatat mereka kehilangan 300.000 payung yang dioperasikan di 11 kota di Tiongkok.
"Payung berbeda dari sepeda. Sepeda bisa diparkir di mana saja, tapi dengan payung Anda perlu pagar untuk menggantungnya." kata Zhao Shuping, CEO Sharing E Umbrella seperti dikutip Odditycentral.
Uniknya, masyarakat pengguna payung tersebut lupa mengembalikan payung dan menyimpannya di rumah. Alhasil, Sharing E Umbrella harus menelan rugi 60 yuan untuk setiap payung yang hilang.