Suara.com - Jawbone, produsen alat fitness dan speaker nirkabel memutuskan untuk melikuidasi asetnya. Hal ini menandakan bahwa bisnis tracker Jawbone segera berakhir.
Proses ini tidak terlepas dari bisnis baru pendiri Jawbone, Hosain Rahman. Ia dikabarkan telah memulai sebuah perusahaan baru bernama Jawbone Health Hub.
Meski menutup bisnisnya, pihak Jawbone, seperti dilaporkan businessinsider yakin masih perusahaan mereka masih bernilai tinggi karena proses pengadilan yang tertunda dengan kompetitor Fitbit.
Jawbone, yang pernah dihargai 3 miliar dollar AS (Rp40 Triliun) oleh investor pasar swasta, adalah pelopor perangkat wearable yang memutuskan menyerah dari bisnis.
Baca Juga: Curhat Shandy Aulia Soal Beda Agama dengan Ketiga Kakaknya
Menurut seorang sumber, Jawbone berhenti memproduksi pelacak kebugarannya tahun lalu. Jawbone menjual persediaannya yang tersisa ke pengecer pihak ketiga. Harga dibanderol lebih rendah untuk menghasilkan pendapatan yang sangat dibutuhkan.
Perusahaan juga mengalami kesulitan membayar beberapa vendor untuk layanan mereka, dan terpaksa memutuskan hubungan dengan agen layanan pelanggan eksternal.
Kini, Jawbone sedang dalam proses transformasi untuk membuat perangkat wearable yang dikhususkan untuk dunia medis.