Ilmuwan Gunakan Satelit untuk Deteksi Longsor

Minggu, 09 Juli 2017 | 13:06 WIB
Ilmuwan Gunakan Satelit untuk Deteksi Longsor
Ilustrasi longsor. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Periset dari berbagai universitas menggunakan data satelit untuk memetakan pergerakan bumi sebelum terjadi longsor dalam upaya mengembangkan sistem peringatan dini.

Tim dari Universitas Newcastle, Universitas Teknologi Chengdu, Universitas Tongji, Akademi Teknologi Ruang Angkasa Cina dan Universitas Wuhan menggunakan satelit Sentinel-1 milik Agensi Luar Angkasa Eropa (ESA).

Satelit tersebut terdiri dari dua konstelasi yang mengorbit di kutub.

Pengamatan ini memberikan informasi penting tentang tingkat bencana yang dapat digunakan untuk menilai kerusakan dan risiko di wilayah rawan longsor.

Baca Juga: 8.800 Unit Kerja BRI Telah Gunakan Satelit BRISat

Profesor Zhenhong Li dari Universitas Newcastle mengatakan bahwa masih digunakannya alat tradisional untuk mendeteksi longsor membuat bencana sulit diprediksi.

"Ke depan, kita dapat menggunakan hasil penelitian ini untuk mengatur sistem pemantauan secara real-time, untuk wilayah rawan bencana," ujarnya.

Profesor Li dan tim telah meneliti ptensi tanah longsor yang aktif di wilyaha Cina Barat Daya selama lebih dari sepuluh tahun. Mereka juga telah mengidentifikasi beberapa tanah longsor aktif di daerah selatan.

Pada akhirnya, tim berharap dapat menggunakan teknologi ini untuk mendeteksi dan memetakan tanah longsor aktif di seluruh wilayah Cina, dan kemudian membangun kumpulan data tanah longsor.

Temuan penelitian tersebut dipresentasikan pada simposium Dragon-4 di Kopenhagen pada 27 Juni 2017. (sciencedaily)

Baca Juga: Diluncurkan di 2018, Kapan Satelit Amerika Tiba di Matahari?

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI