Go-Jek Dikabarkan Terima Dana Segar Rp2 Triliun dari Tencent

Liberty Jemadu Suara.Com
Rabu, 05 Juli 2017 | 21:51 WIB
Go-Jek Dikabarkan Terima Dana Segar Rp2 Triliun dari Tencent
Ilustrasi armada Gojek. [Go-jek.com]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Raksasa internet Cina, Tencent Holdings Ltd, dikabarkan telah berinvestasi ke perusahaan rintisan Tanah Air, Go-Jek, sebesar 100 juta dolar AS (sekitar Rp1,4 triliun) sampai 150 juta dolar AS (sekira Rp2 triliun).

Seperti yang diwartakan Reuters, Selasa (4/7/2017), mengutip beberapa sumber yang mengaku mengetahui aktivitas investasi itu, dana segar ini merupakan bagian dari upaya Go-Jek untuk mengumpulkan modal baru sebesar 1 miliar dolar AS atau sekitar Rp13,4 triliun.

Seorang sumber kepada Reuters mengatakan bahwa Go-Jek berharap bisa merampungkan pendanaan baru ini triwulan ketiga 2017.

Kabar ini seperti mengonfirmasi sebuah laporan pada Mei lalu tentang suntikan investasi sebesar 1,2 miliar dolar AS (sekitar Rp16 triliun) oleh sejumlah investor yang digalang Tencent untuk Go-Jek.

Jika investasi itu benar mengucur, valuasi Go-Jek bisa melesat menjadi 3 miliar dolar AS atau sekitar Rp40 triliun.

Go-Jek ketika itu menampik laporan tersebut dan menyebutnya sebagai spekulasi. Menanggapi kabar terbaru ini pun, Go-Jek masih menolak untuk berkomentar.

"Jika ada informasi yang bisa kami bagi, maka kami akan membagikannya," kata seorang juru bicara Go-Jek kepada Reuters.

Tencent juga menolak mengomentari kabar ini.

Go-Jek diketahui telah memiliki beberapa pemodal, seperti firma ekuitas swasta global KKR & Co LP, Warburg Pincus LLC, dan investor ventura Sequoia Capital.

Masuknya raksasa internet Cina sekelas Tencent dinilai menandakan bahwa Asia Tenggara memiliki potensi besar untuk melahirkan perusahaan-perusahaan rintisan dengan nilai valuasi di atas 1 miliar dolar AS, yang lazim dijuluki sebagai unicorn.

Selain Tencent, raksasa Cina yang diketahui sudah menancapkan kukunya di Asia Tenggara adalah Alibaba yang bergerak lewat Lazada, perusahaan dagang online berbasis di Singapura.

Sementara pesaing Alibaba di Cina, JD.com Inc, dikabarkan sedang berunding dengan Tokopedia untuk membahas peluang investasi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI