Suara.com - Badan antariksa Amerika Serikat (NASA) dikabarkan tengah mengembangkan sebuah satelit berukuran kecil yang mampu menangkis asteroid dan mencegah batu antariksa itu menghantam Bumi.
Wahana bernama Double Asteroid Redirection Test (DART) itu kini tengah dirancang dan akan dibangun oleh sejumlah ilmuwan di Laboratorium Fisika Terapan Johns Hopkins (APL), di Maryland, AS.
Seperti diwartakan oleh Phys.org, Selasa (4/7/2017), NASA pada 23 Juni lalu telah menyetujui purwarupa satelit itu dan akan mulai mengembangkan rancangan awalnya.
"DART adalah langkah penting untuk menunjukkan bahwa kita dapat melindungi planet Bumi dari hantaman asteroid di masa depan," kata Andy Cheng, yang turut memimpin penelitian terkait satelit itu.
DART akan menggunakan sebuah teknik yang dikenal sebagai "kinetic impactor technique" untuk menggeser asteroid dari jalur orbitnya.
Dengan teknik mirip kamikaze ini DART akan menabrak asteroid yang hendak menghantam Bumi. Tabrakan antara DART dan asteroid diharapkan akan mengubah kecepatan asteroid dan mengubah jalur lintasannya sehingga Bumi bisa terhindar dari benturan yang berisiko.
Setelah rampung dikembangkan dan dibangun, DART direncanakan akan menjalani uji coba pada 2024. Sasaran dalam uji coba itu adalah sepasang asteroid bernama Didymos, yang dalam bahasa Yunani berarti saudara kembar.
Asteroid kembar ini terdiri dari Didymos A, yang berdiameter sekitar 804 meter, dan Didymos B, dengan diameter sekitar 161,5 meter, yang setia mengitari saudara kembarnya.
Yang akan dihantam oleh DART dalam uji coba ini adalah Didymos B, asteroid yang berukuran lebih kecil.
DART akan beroperasi dalam cara yang sederhana. Setelah diluncurkan dari Bumi, DART akan terbang menuju lintasan Didymos dan memanfaatkan sistem kendali otonom yang diciptakan oleh APL, satelit yang berukuran setara dengan sebuah kulkas itu akan langsung menyasar Didymos B.
DART akan menghantam Didymos B dengan lesatan yang 9 kali lebih cepat dari sebuah peluru, atau sekitar 6km/detik. Benturan antara DART dan Didymos B dan pengaruhnya terhadap jalur lintasan asteroid itu akan dipantau oleh para ilmuwan dari Bumi.