Pendiri Paypal Berambisi Bangkitkan Kembali Gajah Purba

Liberty Jemadu Suara.Com
Selasa, 04 Juli 2017 | 15:16 WIB
Pendiri Paypal Berambisi Bangkitkan Kembali Gajah Purba
Ilustrasi mamut (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pendiri Paypal, Peter Thiel, ambil bagian dalam sebuah upaya untuk membangkitkan kembali mamut, sebuah spesies gajah purba yang pernah hidup di Bumi sekitar 4.500 tahun lalu dan beken lewat film animasi "Ice Age".

Ambisi Thiel ini terungkap dalam buku bertajuk "Woolly: The True Story of the Quest to Revive one of History's Most Iconic Extinct Creatures" yang ditulis oleh Ben Mezrich dan diterbitkan tahun ini.

Keterlibatan Thiel dalam proyek ambisius ini berupa donasi sebesar 100.000 dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp1,3 miliar untuk George Church, seorang pakar genom dari Universitas Harvard yang kini sedang berupaya untuk menghidupkan lagi mamut.

Pada Februari lalu Church dan timnya mengungkapkan bahwa mereka ingin menciptakan mamut hibrida, gabungan antara mamut dan gajah atau "mammophant".

Mereka berencana menciptakan sebuah embrio hibrida dari mamut, memanfaatkan teknologi penyuntingan gen CRISPR-Cas9. Dalam prosesnya, mereka akan menggunakan DNA dari fosil mamut dan sel-sel gajah yang gennya telah dimodifikasi.

Mezrich, dalam bukunya menjelaskan, bahwa Church dkk telah berhasil menumbuhkan bulu mamut pada tikus laboratorium, yang telah disuntikkan dengan sel-sel gajah. Meski demikian, hasil eksperimen itu belum diterbitkan dalam jurnal ilmiah.

Mamut sendiri diketahui hidup di Zaman Es terakhir, tetapi binatang raksasa itu akhirnya punah sekitar 4.500 tahun silam. Mamut diketahui punah karena beberapa faktor, termasuk perubahan iklim dan perburuan.

Meski sudah punah, para peneliti masih bisa meneliti dan memahami bintang purba ini berkat fosil-fosil yang ditemukan dalam kondisi bagus bahkan utuh. Seperti pada 2007 silam, para ilmuwan berhasil menemukan sebuah fosil bayi mamut utuh di Rusia, yang diyakini terkubur dalam lapisan es selama 40.000 tahun.

Menurut Church dan para pendukungnya, proyek untuk menghidupkan lagi binatang-binatang yang sudah punah bisa membantu mengembalikan ekosistem yang sudah rusak dan membantu melawan perubahan iklim.

Tetapi pihak yang menolak gagasan itu mengatakan bahwa menghidupkan lagi binatang yang sudah pubah bisa mengancam binatang dan tumbuhan yang saat ini masih hidup, bahkan bisa merusak Bumi secara keseluruhan.

Kelompok lain juga mengatakan bahwa alih-alih menghabiskan tenaga dan uang untuk menghidupkan lagi mamut yang sudah punah, sebaiknya para ilmuwan fokus untuk melindungi gajah yang saat ini juga terancam punah.

Gajah Afrika, misalnya, kini populasinya tinggal 450.000 sampai 700.000 ekor. Sementara Gajah Asia kini tinggal 35.000 - 40.000 ekor. (Tech Times)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI