Suara.com - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengimbau warga yang menjadi korban malware Petya untuk tidak membayar tebusan yang diminta oleh para peretas yang menyebarkan program jahat tersebut.
Indonesia Security Incident Response Team on Internet Infrastructure (ID-SIRTII), sebuah lembaga di bawah Kominfo yang bertanggung jawab atas keamanan infrastruktur internet Tanah Air, mengatakan bahwa membayar tebusan tidak akan membantu korban mendapatkan kembali data yang dikunci oleh peretas.
"Meskipun membayar, Anda tidak akan dikirim decryptor," kata Wakil Ketua ID-SIRTII Bisyron Wahyudi di Jakarta, Jumat (30/6/2017).
Yang dimaksud dengan decryptor dalam uraian Bisyron adalah kode unik yang bisa membuka kembali file-file atau data di dalam komputer korban ransomware Petya.
Petya sendiri merupakan sebuah ransomware yang mulai menyebar dari Ukraina dan Rusia pada 27 Juni lalu. Program jahat ini kemudian dengan cepat penyebar ke negara Eropa lainnya, seperti Inggris, Prancis, dan Jerman sebelum menyeberang ke Amerika Serikat dan Australia.
Lazimnya ransomware, Petya - yang menyasar komputer bersistem operasi Windows - bekerja dengan cara mengusup ke dalam komputer, mengunci data-data di dalamnya, lalu peretas di baliknya akan meminta pemilik data untuk membayar tebusan agar data-data itu bisa diakses kembali.
Menurut Bisyron Petya bisa merasuki komputer korban dengan bersembunyi di dalam email yang berisi tautan tertentu.
"Biasanya muncul email lowongan kerja. Ketika diklik maka ia akan aktif menginfeksi," jelas dia.
Jika Anda terlanjur mengklik tautan Petya, tambah dia, sebaiknya segera mematikan komputer. Ini dapat mecegah agar hardisk komputer Anda tidak rusak
"Petya biasanya akan membuat komputer me-restart. Sebelum berhasil di-restart, coba langsung matikan. Karena Petya mengenkripsi file yang sudah berhasil di reboot," jelas Bisyron.
Meski demikian, Bisyron memastikan bahwa hingga saat ini belum ada laporan kasus Petya di Indonesia. Tetapi ia tetap mengimbau agar masyarakat rutin melakukan proteksi komputer dengan cara menggunakan sistem operasi asli dan rutin mem-back up data dalam komputer.
Jangan Bayar Tebusan Jika Komputer Anda Dirasuki Ransomware Petya
Jum'at, 30 Juni 2017 | 19:29 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
BSSN Wanti-wanti Ancaman Bahaya di Pilkada 2024, Serangan Ransomware Mengintai!
07 November 2024 | 15:32 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI
Tekno | 20:50 WIB
Tekno | 20:10 WIB
Tekno | 19:50 WIB
Tekno | 18:35 WIB
Tekno | 18:23 WIB