Studi: Produk Apple, Microsoft, Samsung Paling Susah Diperbaiki

Rabu, 28 Juni 2017 | 19:15 WIB
Studi: Produk Apple, Microsoft, Samsung Paling Susah Diperbaiki
Ilustrasi iPhone. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah studi dilakukan Greenpeace dan iFixit menunjukkan bahwa Apple, Microsoft dan Samsung, memiliki perangkat paling susah diperbaiki.

Laporan tersebut menuduh tiga raksasa IT itu membuat produk yang sulit untuk mengganti komponen. Alhasil, produk-porduk ciptaan mereka menimbulkan masalah lingkungan karena produk yang rusak cenderung dibuang.

Laporan tersebut dibuat berdasarkan pengujian terhadap 40 smartphone, tablet, dan laptop dari 17 vendor yang diluncurkan antara tahun 2015 dan 2017. Skor diberikan berdasarkan kemudahan suatu produk unutuk diperbaiki.

Kedua iPhone ciptaan Appple mencetak skor masing-masing 7/10, tapi dua iPads hanya mencetak 2/10, dan dua MacBook mencetak 1/10.

Baca Juga: Serangan Malware Terhadap Komputer Apple Meningkat Signifikan

Sementara tablet Microsoft Surface dan Surface Pro 5 hanya mencetak skor 5/10.

Pengujian juga menunjukkan bahwa tiga smartphone dan satu tablet Samsung mendapatkan skor 4/10. Skor yang rendah untuk pabrik sekelas Samsung,

Gary Cook, analis TI di Greenpeace USA, mengatakan bahwa perbaikan produk yang buruk ini meningkatkan jumlah perangkat yang dilemparkan ke timbunan sampah.

"Di sisi lain, sejumlah produk dari Apple, Samsung dan Microsoft dirancang dengan cara yang menyulitkan pengguna untuk memperbaikinya. Alhasil, perangkat mereka menambah stok limbah eletktronik," paparnya.

Saat dihubungi, Apple mengatakan, produknya dirancang dengan daya tahan lama, dan dibutuhkan langkah ramah lingkungan untuk mendaur ulang produk lama.

Baca Juga: Parah! Ucapan Lebaran Bos Apple Jadi Candaan Netizen

"Desain yang sangat terintegrasi memungkinkan kita membuat produk yang tidak hanya indah, tipis dan bertenaga, tapi juga tahan lama sehingga bisa bertahan selama bertahun-tahun," kata Apple. [Channelweb]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI