Suara.com - Google Maps kerap digunakan sebagai alat navigasi yang cerdik. Aplikasi ini telah membantu miliaran orang dari seluruh dunia untuk menemukan tempat tujuan.
Namun Google Maps ternyata dianggap menyesatkan bagi pemerintah India. Hal itu dikatakan oleh Swarna Subba Rao selaku pimpinan Badan Pemetaan India.
Ia menuturkan bahwa Google Maps tidak diverivifikasi oleh pemeritah. Untuk itu, ia ragu bahwa data di Google Maps akurat untuk digunakan
"Google Maps tidak diauntentikasi dan hanya digunakan konsumen untuk menemukan restoran dan taman," ujarnya.
Peta semacam itu, kata dia, tidak dapat digunakan untuk aplikasi serius. Ia meminta masyarakat untuk menggunakan peta digital yang dikeluarkan pemerintah.
"Kami meminta warga India untuk menggunakan peta yang diproduksi oleh Survey of India, bukan yang dikembangkan oleh perusahaan di luar negeri," lanjutnya.
Ini bukan pertama kalinya, Google Maps dipermasalahkan di India. Raksasa pencarian itu sebelumnya menunjukkan Provinsi Jammu & Kashmir dan Arunachal Pradesh sebagai`wilayah sengketa dan tidak menyebutkannya sebagai bagian integral dari India.
India sendiri diketahui masih memiliki sengketa wilayah dengan sejumlah negera tetangga seperti Pakistan dan Cina.
Tahun lalu, Perdana Menteri Narendra Modi mengajukan sebuah undang-undang yang merekomendasikan denda berat pada perusahaan atau individu yang menggambarkan peta India secara salah.
Pemerintah India Minta Warga Tak Pakai Google Maps
Selasa, 27 Juni 2017 | 21:37 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
4 Film India Dibintangi Manoj Bajpayee yang Tayang 2024, Ada Despatch
23 Desember 2024 | 11:01 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI