Serangan Mobile Malware di Q1/2017 Tercatat Naik Tiga Kali Lipat

Dythia Novianty Suara.Com
Selasa, 20 Juni 2017 | 17:16 WIB
Serangan Mobile Malware di Q1/2017 Tercatat Naik Tiga Kali Lipat
Ilustrasi ransomware. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Aksi kejahatan siber global ransomware mengalami peningkatan volume mobile ransomware sebesar tiga kali lipat (3,5 kali) selama beberapa bulan pertama di tahun 2017. Semua ini diungkap Kaspersky Lab Malware Report for Q1, 2017.

Jumlah file mobile ransomware yang terdeteksi mencapai 218.625 selama kuartal pertama tahun ini, dibandingkan dengan 61.832 pada kuartal sebelumnya. Jenis mobile ransomware Congur menyumbang lebih dari 86 persen.

Ransomware yang menargetkan semua perangkat, sistem dan jaringan juga terus bertambah, dengan 11 jenis kriptor baru dan 55.679 modifikasi baru bermunculan di Q1.

Ransomware Congur merupakan sebuah blocker, yang dapat membuat atau mengatur ulang PIN (passcode) perangkat. Sehingga tidak memungkinkan pengguna menggunakan perangkat dan kemudian meminta mereka untuk menghubungi pelaku kejahatan melalui QQ messenger untuk membuka blokir tersebut.

Baca Juga: Rajin Update Sistem Operasi, Cegah Serangan Ransomware

Trojan-Ransom.AndroidOS.Fusob.h, menjadi mobile ransomware terpopuler di kuartal pertama. Terhitung hampir 45 persen pengguna diserang oleh mobile ransomware.

Setelah dijalankan, Trojan meminta hak administrator, mengumpulkan informasi tentang perangkat, termasuk koordinat GPS dan riwayat panggilan, dan mengunduh data ke server peretas. Setelah itu, kemungkinan ada perintah untuk memblokir perangkat.

Amerika Serikat menjadi negara paling terpukul oleh mobile ransomware di Q1, dengan ransomware Svpeng menjadi ancaman yang paling luas.

Secara keseluruhan, 55.679 modifikasi ransomware Windows baru terdeteksi selama kuartal tersebut, dimana mengalami peningkatan hampir dua kali lipat Q4, 2016 (29.450). Sebagian besar modifikasi baru ini termasuk dalam keluarga Cerber.

Dalam laporan Kaspersky Lab Malware Report for Q1 juga menyebutkan bahwa Indonesia menempati peringkat ketiga dari sisi serangan mobile malware. Ada sebanyak 32,97 persen pengguna produk mobile security dari Kaspersky Lab di Indonesia yang terdeteksi mengalami serangan mobile malware.

Baca Juga: Bocah SMP Jepang Diperiksa Polisi Karena Ciptakan Ransomware

"Lanskap ancaman mobile khususnya ransomware jauh dari tanda-tanda perlambatan di Q1, 2017. Ransomware yang menargetkan perangkat mobile melonjak, dengan jenis ransomware baru dan modifikasi yang terus berkembang," ungkap Roman Unuchek, Senior Malware Analyst di Kaspersky Lab, dalam keterangan resminya.

Menurut dia, pengguna perlu memahami bahwa penyerang dapat mencoba memblokir akses ke data mereka, tidak hanya di PC tetapi juga pada perangkat mobile mereka.

Solusi Kaspersky Lab mendeteksi dan menolak 479.528.279 serangan berbahaya dari sumber online yang berada di 190 negara di seluruh dunia. Sebanyak 79.209.775 URL unik dikenali sebagai malicious oleh komponen antivirus web.

Upaya infeksi oleh malware yang bertujuan mencuri uang melalui akses online ke rekening bank tercatat di 288.000 komputer pengguna. Serangan crypto-ransomware diblokir di 240.799 komputer milik pengguna yang unik.

Berkas antivirus Kaspersky Lab mendeteksi sebanyak 174.989.956 objek berbahaya dan berpotensi tidak diinginkan.

Untuk mengurangi risiko infeksi, pengguna disarankan menggunakan solusi keamanan yang handal dan pastikan perangkat lunak tetap diperbarui. Kemudian teratur menjalankan pemindaian sistem untuk memeriksa kemungkinan infeksi.

Selain tu, harap lebih bijaksana ketika Anda sedang online. Jangan memasukkan informasi pribadi ke dalam situs web jika tidak yakin atau mencurigakan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI