NASA Rilis Daftar 10 Planet Baru yang Berpotensi Dihidupi Alien

Liberty Jemadu Suara.Com
Selasa, 20 Juni 2017 | 05:17 WIB
NASA Rilis Daftar 10 Planet Baru yang Berpotensi Dihidupi Alien
Ilustrasi bintang dan planet-planet di luar angkasa (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Badan antariksa Amerika Serikat (NASA), pada Senin (19/6/2017), merilis daftar berisi 10 planet di luar tata surya kita yang memiliki ukuran dan suhu permukaan mirip Bumi, dan karenanya tak mustahil menyembunyikan kehidupan.

Sepuluh planet itu, yang merupakan sebagian dari 219 planet baru hasil intipan teleskop antariksa Kepler milik NASA selama empat tahun, berada di zona yang disebut Goldilocks.

Zona Goldilocks - yang sering juga disebut sebagai zona habitasi - merupakan area di sekitar sebuah bintang yang memungkinkan planet yang berada di dalam area itu memiliki air (dalam bentuk cair) di permukaannya. Bumi adalah contoh planet yang berada di zona Goldilock dari Matahari.

Uniknya lagi, sebanyak 7 dari 10 planet itu mengorbiti bintang-bintang yang mirip dengan Matahari.

Temuan ini, jelas NASA, bukan serta-merta berarti planet-planet itu memiliki kehidupan alien. Tetapi lebih bermakna bahwa 10 planet itu memiliki prasyarat dasar yang diperlukan agar ada kehidupan bisa berkembang di dalamnya.

"Apakah kita sendiri di alam semesta ini? Kepler hari ini, mungkin secara tidak langsung, telah mengatakan bahwa mungkin kita tidak sendirian," kata Mario Perez dari NASA dalam jumpa pers yang mengumumkan temuan tersebut.

Dengan penemuan ratusan planet baru itu, Kepler totalnya telah berhasil mengidentifikasi 4.034 kandidat planet yang 2.335 di antaranya telah dikonfirmasi oleh teleskop lain sebagai planet.

Sebanyak 50 di antara ribuan planet itu diyakini memiliki ukuran yang mirip dengan Bumi.

Adapun penemuan yang baru diumumkan ini disusun dari data-data yang dikumpulkan oleh Kepler selama empat tahun pertama misinya. Kepler sendiri telah mempelajari sekitar 150.000 bintang di konstelasi Cygnus.

Kepler, yang memulai misinya sejak 2009, merupakan sebuah teleskop yang ditempatkan di atmosfer Bumi dan bertugas untuk memindai luar angkasa, mencari planet-planet baru di Galaksi Bima Sakti.

Misi Kepler, sayangnya, mengalami masalah teknis pada 2013, ketika beberapa perangkat yang berfungsi untuk mengendalikan arah teleskop itu rusak. Meski demikian Kepler terus dioperasikan oleh NASA.

Mulai 2018 mendatang NASA akan menggantikan peran Kepler dengan teleskop antariksa baru bernama Transiting Exoplanet Survey Satellite (TESS). Teleskop ini akan menjalankan misi selama dua tahun, dengan target mempelajari 200.000 bintang paling cemerlang yang berlokasi di sekitar Bumi. (ABC/CNN/AFP)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI