Suara.com - Sebuah decanter menjanjikan anggur tetap dalam kondisi segar meski selama hampir dua minggu botol telah dibuka. Penemuan ini pun telah tiga kali lipat melebihi target penggalangan dana pada Kickstarter.
Perangkat 'eto' menggunakan desain yang dipatenkan untuk benar-benar menghilangkan udara di decanter karena disegel. Menurut perancang asal Inggris, Tom Cotton (43), kondisi ini mencegah oksidasi dan oleh karena itu, anggur tetap segar sampai 12 hari dalam kondisi botol terbuka.
Penemu tersebut meluncurkan kampanye Kickstarter awal bulan ini untuk mengumpulkan dana 55.000 pounsterling atau kisaran Rp933 juta, untuk menempatkan decanter tersebut ke dalam produksi.
Target itu terpenuhi hanya dalam 32 jam dan lebih dari 1.600 investor sekarang dan berhasil mengumpulkan 174.919 poundsterling atau sekitar Rp2 miliar.
Baca Juga: Minum Anggur Putih Bisa Memicu Kanker Kulit?
Eto telah berhasil memenangkan pujian dari para ahli yang tidak dapat mendeteksi anggur, meski botol telah dibuka selama tujuh hari sebelumnya dalam sebuah tes dengan mata tertututp.
Cotton mulai mengerjakan desain beberapa tahun yang lalu, setelah seorang teman menyoroti metode untuk mentransfer anggur sisa ke dalam wadah yang lebih kecil untuk meminimalkan kontak dengan udara.
Setelah bereksperimen, ia menemukan metode untuk mengurangi udara dan mulai mengerjakan produk yang dapat dipasarkan. Dia mematenkan disain pada tahun 2012 dan membuat lebih dari 60 model prototip setelah mendapat penghargaan Inovasi dari pemerintah Inggris.
Hasilnya adalah eto, decanter ramping dengan segel kedap udara yang akan dijual seharga 89 poundsterling (Rp1 juta) saat mencapai rak.
Diperkirakan, rata-rata rumah tangga di Inggris menuangkan dua gelas anggur seminggu atau 624 juta botol setahun. Eeto terdiri dari wadah kaca dengan corot rumah katup dilepas yang didorong ke bawah ke anggur yang tersisa.
Baca Juga: Minum Anggur Putih Berisiko Kena Kanker Lebih Besar
Ini membentuk segel kedap udara di sekitar cairan yang tersisa dalam botol, sehingga menghilangkan oksidasi yang menyebabkan anggur memburuk.
'Master Wine' Richard Hemming, ikut ambil bagian dalam dua tes dengan mata tertutup, membandingkan anggur yang baru dibuka dengan eto tujuh hari setara dengan yang diawetkan.
"Pada hari ketujuh ... untuk saya, hasilnya adalah bulat. Tidak ada perbedaan yang jelas antara botol yang baru dibuka dan sampel yang tersimpan dalam eto," ujarnya.
Melihat respon yang baik dari para ahli, Cotton berencana untuk terus memproduksi Eto.
"Sehubungan dengan rencana untuk masa depan, prioritas utama kami adalah produksi eto dan berharap bisa mendapatkan umpan balik mengenai kinerjanya dengan semua jenis anggur yang berbeda," pungkasnya. [Mirror]