Boeing Berencana Bikin Jet Penumpang Tanpa Pilot pada 2018

Liberty Jemadu Suara.Com
Senin, 12 Juni 2017 | 14:59 WIB
Boeing Berencana Bikin Jet Penumpang Tanpa Pilot pada 2018
Ilustrasi pesawat Boeing (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Boeing Co berencana untuk menciptakan pesawat jet penumpang yang bisa tinggal landas, terbang, dan mendarat tanpa pilot sama sekali. Produsen pesawat asal Amerika Serikat itu berencana menguji pesawat penumpang nirpilotnya itu tahun depan.

Berbicara jelang pameran dirgantara Paris Airshow di Prancis, pekan lalu, Wakil Presiden bidang pengembangan produk Boeing, Mike Sinnett mengatakan bahwa ide untuk membuat pesawat penumpang tanpa pilot itu tak jauh berbeda dari drone kecil berbaling-baling yang banyak dijual saat ini.

"Kerangka dasar teknologi itu jelas sudah ada saat ini," kata Sinnett.

Jet-jet penumpang berbadan lebar yang digunakan oleh maskapai-maskapai penerbangan di dunia saat ini sudah bisa tinggal landas, terbang, dan mendarat menggunakan komputer internal, tanpa bantuan pilot sama sekali.

Adapun jumlah pilot yang bertugas di kabin pesawat juga sudah berkurang, dari tiga orang pada beberapa tahun lalu dan tinggal dua orang awak pada pesawat-pesawat modern.

Sinnet, yang juga mantan pilot, berencana menguji teknologi pesawat nirawak itu pada sebuah simulator terbang pada Juli mendatang dan "tahun depan sistem kecerdasan buatan akan menerbangkan pesawat dan membuat keputusan yang tadinya dibuat oleh para pilot."

Meski demikian, teknologi pesawat nirpilot harus memenuhi standar keselamatan perjalanan udara, demikian jelas Aviation Safety Network, website penyedia data kecelakaan dan pembajakan pesawat di dunia.

Boeing juga punya tugas penting untuk meyakinkan institusi-intitusi regulator bahwa teknologi mereka aman digunakan.

"Saya belum tahu bagaimana kami akan melakukan itu. Tetapi kami saat ini sedang mempelajarinya dan kami tengah menyusun algoritmanya," Sinnet.

Rencana Boeing ini mendapat dukunga dari maskapai-maskapai penerbangan dunia. Dukungan diberikan karena industri penerbangan membutuhkan 1,5 juta pilot dalam 20 tahun mendatang, mengingat permintaan pasar yang terus meningkat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI