Suara.com - Cina membuktikan ambisius dan serius membangun energi bersih dan meninggalkan batu bara. Sebelumnya Cina menjadi negara yang mempunyai udara terburuk setelah menggunakan batu bara untuk pembangkit listrik dan industri.
Seperti dilansir AFP, Minggu (11/6/2017), Cina membangun panel surya berdaya 40 megawatt yang terdiri dari 160.000 panel di danau Provinsi Anhui.
Dengan pembangunan ini, maka Cina berpotensi menjadi pemimpin di perjanjian Paris setelah Amerika Serikat mengundurkan diri dari perjanjian konvensi perubahan iklim itu.
"Penarikan AS dari kesepakatan Paris memberi kesempatan Cina memimpin kongres perubahan iklim," kata pakar energi Frank Yu dari Wood Mackenzie kepada AFP.
Cina merupakan investor energi bersih terbesar di dunia sejak 2012. Negara ini menghabiskan 88 miliar dolar AS untuk membangun energi listrik berbasis angin dan tenaga surya sejak tahun lalu.
Bahkan kapasitas panel surya Cina meningkat 2 kali lipat pada 2016. Tujuannya mengalihkan 20 persen konsumsi listrik Cina dari energi rendah emisi, termasuk nuklir. (AFP)