Suara.com - Masih jelas di ingatan kita bagaimana hebohnya Indonesia saat serangan ransomware bernama WannaCry mengunci sistem antrian RS Dharmais. Hacker meminta sejumlah dana agar sistem yang terkunci bisa membuka kembali.
Apa hal yang bisa kita pelajari dari wabah terorisme siber tersebut? Mahirrudin, engineer ESET Indonesia, mengatakan jangan abaikan lagi notifikasi untuk memperbarui sistem operasi perangkat elektronik dan antivirus secara berkala.
Dia mengatakan, ransomware WannaCry beberapa waktu lalu hanya menggerogoti komputer dengan sistem operasi Windows 7 dan pendahulunya yang jarang memperbarui sistem operasi. Dalam artian, pengguna sistem operasi yang rajin 'update' lebih terlindungi dari risiko terinfeksi malware.
"Windows kalau rajin update sistem operasi kan di patch, itu malware nggak akan masuk. Tapi kan banyak juga masyarakat yang masih pakai OS Windows XP yang sudah tidak disupport Microsoft, nah ini berisiko untuk kena serangan malware," ujar Mahirrudin pada temu media di Jakarta, Jumat (9/6/2017).
Sebenarnya, kata dia, Microsoft telah mengeluarkan patch terbaru pada Februari lalu. Sayangnya banyak masyarakat mengabaikan pembaruan tersebut sehingga menjadi korban dalam serangan ransomware beberapa waktu lalu.
"Nah, sejak serangan yang kemarin, barulah masyarakat sadar pentingnya memperbarui sistem operasi dan menggunakan antivirus pada perangkat komputer mereka. Karena yang namanya ransomware itu kalau nggak mengunci sistem, mereka mengunci data. Untuk membukanya mereka minta sejumlah dana," imbuhnya.
Selain rajin update sistem operasi, Mahirrudin mengatakan masyarakat sebaiknya juga rajin mereplikasi data yang mereka simpan dalam komputer ke tempat penyimpanan lain seperti hard disk untuk mencegah kehilangan data akibat serangan ransomware yang tak bisa diprediksi.
"Bisa simpan secara online misalnya dropbox, atau offline di hard disk. Tapi kita sarankan offline karena dropbox pun bisa terinfeksi," lanjut dia.
Hal yang tak kalah penting dilakukan adalah menggunakan antivirus terbaru yang memiliki fitur anti ransomware. Fitur yang dimiliki ESET misalnya, tambah Mahirrudin, berupa anti ransomware sehingga mampu memberikan perlindungan dari serangan malware seperti WannaCry.
"Penting juga untuk mengganti sandi secara berkala, hati-hati saat menginstall program, dan waspada saat meng-klik tautan pada email atau web," pungkasnya.
Rajin Update Sistem Operasi, Cegah Serangan Ransomware
Sabtu, 10 Juni 2017 | 05:35 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Sistem BRI Aman! Tidak Terdampak Ransomware, Layanan Berjalan Normal
22 Desember 2024 | 13:37 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI