Studi: Pemain Game Online Kerap Jadi Korban Bully

Dythia Novianty Suara.Com
Jum'at, 02 Juni 2017 | 08:43 WIB
Studi: Pemain Game Online Kerap Jadi Korban Bully
Ilustrasi anak muda main game online. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Sementara itu, 74 persen mengatakan bahwa mereka ingin agar isu ini ditangani dengan lebih serius dan 29 persen mengatakan, bullying dan trolling tidak mempengaruhi kenikmatan permainan online mereka.

Sekitar setengah dari responden mengatakan bahwa mereka percaya bahwa penambahan moderat ekstra akan membantu mencegah terjadinya bullying.

"Game online seringkali diisi dengan berbagai tindakan kekerasan dan berdasarkan konflik," kata Dr Ian Rivers, seorang psikolog di University of Strathclyde.

"Namun penelitian ini juga menunjukkan kepada kita bahwa kita juga perlu melihat cara orang berinteraksi secara online saat bermain game. Kami mencatat kekhawatiran yang disoroti dalam survei pengguna Habbo, namun survei tersebut berkaitan dengan audiens Habbo sendiri yang bukan merupakan indikasi industri game secara keseluruhan," kata Dr Jo Twist di Ukie, The Association for UK Interactive Entertainment.

Baca Juga: Bikin Heboh! Dapat Rp10 Miliar karena Rajin Main Game Online

Menurutnya, para pemain game online bisa menambahkan fitur untuk memblokir atau membungkam komunikasi yang tidak diinginkan dan memberikan saran kepada pemain dan orang tua. [BBC]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI