Suara.com - Setidaknya 10 prajurit Filipina tewas terkena serangan udara dari rekannya sendiri dalam pertempuran melawan kelompok teroris di Marawi, demikian dilaporkan oleh Kementerian Pertahanan Filipina pada Kamis (1/6/2017).
"Satu kelompok pasukan kami dihantam oleh serangan udara kami sendiri. Sepuluh orang tewas," kata Menhan Filipina, Delfin Lorenzana di Manila.
Ia menjelaskan bahwa insiden yang terjadi pada Rabu (31/5/2017) itu berawal ketika pasukan Filipina berusaha membom kedudukan para teroris. Bom pertama berhasil mengenai target, tetapi bom kedua malah menyasar rekan sendiri.
"Sungguh menyedihkan bahwa kami menghantam tentara kami sendiri. Pasti ada kekeliruan di sana, entah pada pasukan yang mengarahkan di darat atau pada pilotnya," jelas Lorenzana.
"Sungguh menyedihkan, tetapi itu bisa terjadi di tengah pertempuran. Pasti ada kesalahan pada kordinasinya," imbuh dia.
Ia menambahkan sebanyak 89 anggota teroris tewas dalam serangan itu. Para teroris yang tewas tersebut berasal dari Indonesia, Malaysia, Arab Saudi, Yaman, dan Chechnya.
Para teroris itu sendiri berafiliasi kepada kelompok Negara Islam Irak dan Suriah yang kini sedang mengalami kekalahan besar di Timur Tengah.
Mereka dituding ingin mendirikan sebuah kekalifahan Islam di Marawi, sebuah kota dengan mayoritas penduduk Muslim di selatan Mindanao, pulau paling selatan Filipina.
Dalam pertempuran itu militer Filipina menggunakan pesawat tempur dan helikopter. Diperkirakan sebanyak 2.000 warga sipil masih terperangkap dalam wilayah yang kini dikuasai kelompok teroris ISIS.(The Guardian)
Serangan Udara Filipina Tewaskan 10 Tentara Sendiri
Liberty Jemadu Suara.Com
Kamis, 01 Juni 2017 | 13:59 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Madura United Lepas Pemain Filipina yang Bikin Timnas Indonesia Gugur di Piala AFF 2024
23 Desember 2024 | 12:53 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI