Ratusan Ribu Tenaga IT India Terancam PHK

Dythia Novianty Suara.Com
Rabu, 31 Mei 2017 | 13:44 WIB
Ratusan Ribu Tenaga IT India Terancam PHK
Ilustrasi perusahaan IT. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Teknisi India yang berpengalaman, Raghu Narayanaswamy, kehilangan pekerjaannya baru-baru ini. Dia pun ketakutan bahwa mungkin tidak mendapatkan pekerjaan penggantinya.

Rasa takutnya ini bukan tanpa alasan. Pasalnya, para analis memperingatkan akan terjadi PHK besar-besaran di seluruh sektor teknologi informasi.

Pihak outsourcing IT telah lama menjadi salah satu industri andalan India, namun para ahli mengatakan otomasi, kegagalan untuk mengikuti teknologi baru dan pelarangan Presiden AS Donald Trump terhadap visa menciptakan pergolakan di seluruh industri.

Harian bisnis India telah melaporkan bahwa perusahaan IT secara bertahap memberhentikan ribuan staf, sementara penelitian telah mengklaim bahwa ratusan ribu pekerjaan bisa hilang dalam empat tahun ke depan. Sayang, pernyataan ini belum ada yang memberikan komentarnya.

Baca Juga: 14 Perusahaan IT Indonesia Unjuk Kebolehan di Hannover

Narayanaswamy terjebak dalam kekacauan sejak bulan Maret, saat dia berhentikan dari salah satu perusahaan IT ternama di India setelah 11 tahun bekerja. Dia mengatakan, prospek masa depannya tampak suram.

"Saya telah merasa sangat sulit untuk mendapatkan pekerjaan dalam beberapa bulan terakhir ini," ujar lelaki berusia 40 tahun, yang berbasis di ibukota komersial India, Mumbai.

Sektor IT di India meningkat pesat selama lebih dari dua dekade karena perusahaan-perusahaan Barat mensubkontrakkan pekerjaan kepada perusahaan-perusahaan seperti Infosys, Wipro dan Tech Mahindra, yang memanfaatkan tenaga kerja terampil mereka berbahasa Inggris.

Menurut badan usaha Asosiasi Perangkat Lunak dan Layanan Nasional (Nasscom), industri ini mempekerjakan hampir empat juta orang India dan meraup pendapatan kotor sebesar 150 miliar dolar AS atau kisaran Rp1.998 triliun.

Sebenarnya, PHK tidak jarang terjadi di industri ini, terutama pada kuartal terakhir tahun buku. Para kepala serikat mengatakan bahwa staf direkrut dalam jumlah berlebihan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Tahun ini karena perusahaan-perusahaan menghadapi penyempitan keuntungan. [AFP]

Baca Juga: Di San Fransisco, Jokowi akan Ketemu CEO Perusahaan IT

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI