Suara.com - Hampir separuh pengguna mobile browser di Indonesia tidak puas dengan default browser yang ada pada smartphone mereka. Penyebab utamanya adalah kecepatan browser yang lambat, konsumsi data yang tinggi dan sering terjadi crash.
Hal ini terungkap dalam survei yang dilakukan Opera, Mobile Browser Satisfaction Index, di enam kota besar Indonesia yaitu Bandung, Jakarta, Yogyakarta, Surabaya Medan, dan Makassar. Survei ini dilakukan untuk mengetahui lebih lanjut kebiasaan browsing para pengguna smartphone di Indonesia serta bagaimana mereka menggunakan Internet pada perangkat mereka.
Selain itu, sebanyak 10 persen responden berusia 18-25 tahun menggunakan default browser pada smartphone. Mayoritas dari responden tersebut memilih menggunakan browser pihak ketiga untuk mendapatkan kenyamanan saat mengakses Internet.
"Alasan utama mengapa responden menggunakan browser lainnya adalah karena mereka mencari kemudahan dalam penggunaan dan akses Internet. Memilih browser yang bagus sangat penting bagi mereka, mengingat hampir dari 2/3 responden dalam survei ini mengakses browser pada smartphone mereka lebih dari delapan kali dalam sehari" ungkap Ivollex Hodiny, Growth Director of Asia, Opera Software dalam keterangan resminya.
Ivollex menjelaskan bahwa sebagian besar pengguna smartphone di Indonesia menggunakan browser untuk mencari informasi, membaca berita, dan mengakses media sosial. Berdasarkan survei ini, Gaya Hidup (57 persen), Kesehatan (52 persen), dan Pendidikan (50 persen) adalah tiga jenis informasi paling populer yang dicari responden saat menggunakan brower mereka.
Dia juga menjelaskan bahwa responden lelaki cenderung menggunakan mobile browser lebih banyak dibandingkan perempuan.
“Pengguna smartphone di Indonesia sangat suka menggunakan mobile browser mereka, dimana lebih dari setengahnya menggunakan browser tidak lebih dari delapan kali sehari. Jumlah responden lelaki yang menggunakan mobile browser delapan kali sehari lebih banyak ketimbang responden perempuan, dengan persentase masing-masing 71 persen dan 59 persen,” paparnya.
Baca Juga: Saingi Google Chrome, Opera Sematkan WhatsApp dan Telegram
Selain itu, hasil survei juga menunjukkan bahwa hampir separuh pengguna browser smartphone di Indonesia (45 persen) menyukai fitur penghemat data dibandingkan dengan fitur lainnya.
"Hasil survei menunjukkan bahwa responden lelaki lebih sering menggunakan fitur penghemat data dibandingkan responden perempuan, namun keduanya menganggap fitur ini lebih penting dibandingkan fitur lainnya seperti offline mode, night mode atau news feed," ungkap Ivollex.
Menurutnya, ini yang kemudian dijadikan dasar Opera untuk mengedepankan fitur penghemat data.
"Secara berkala, kami berusaha meningkatkan kemampuan fitur penghemat data Opera, seperti teknologi kompresi unik Opera Mini yang telah diperluas ke fitur halaman yang tersimpan sehingga ukuran halaman yang pengguna simpan berukuran 10 persen lebih kecil dibandingkan ukuran asli," paparnya.
Selain itu, baru-baru ini Opera Mini juga dibekali dengan mesin artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan untuk memastikan pengguna smartphone di Indonesia dapat menemukan informasi yang sesuai.