Suara.com - Facebook menunjukkan komitmennya terhadap aksi pornografi dan pemerasan seksual. Perusahaan pimpinan Mark Zuckerberg itu menonaktifkan lebih dari 14.000 akun, dengan 33 kasus yang melibatkan anak-anak.
Jumlah tersebut dikabarkan akan terus bertambah menjadi puluhan ribu kasus seperti dikutip dari The Guardian. Aturan untuk ini akan dibuat lebih ketat dan dikhususkan bagi dewasa.
Facebook memungkinkan konten yang menunjukkan tampilan seksual, berciuman di area terbuka, berpakaian seksi dan aktivitas seksual yang ketat. Bahkan, perusahaan juga mengijinkan adanya lelucon seksual.
Tampaknya, Facebook memiliki batasan yang tipis dalam aturan konten seksual lainnya yang dilihat The Guardian. Perusahaan mengizinkan beberapa bentuk seni yang menampilkan bentuk tubuh, misalnya gambar seksual yang dihasilkan secara digital tidak diperbolehkan.
Baca Juga: Facebook Akan Biarkan Pengguna Tayangkan Aksi Bunuh Diri
The Guardian memperoleh sejumlah dokumen yang menguraikan strategi Facebook untuk menghapus konten. Selama akhir pekan, ia mulai menerbitkan cerita dari dokumen-dokumen itu.
Facebook telah menghadapi kritik besar mengenai bagaimana hal itu berkaitan dengan moderasi konten. Terlepas dari insiden baru-baru ini yang melibatkan video kekerasan, tahun lalu perusahaan dinyatakan bersalah karena menghapus foto bersejarah seorang gadis Vietnam telanjang yang melarikan diri dari napalm. [The Verge]