Pengakuan Mahasiswa yang "Nyamar" Jadi Karyawan Pabrik iPhone

Ruben Setiawan Suara.Com
Senin, 22 Mei 2017 | 07:29 WIB
Pengakuan Mahasiswa yang "Nyamar" Jadi Karyawan Pabrik iPhone
Ilustrasi kamera iPhone. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Seorang mahasiswa dari perguruan ternama di New York, Amerika Serikat, mengungkap rahasia pabrik pembuatan ponsel keluaran Apple, iPhone. Setelah magang di Pegatron, Shanghai, Cina, salah satu perusahaan yang ditunjuk sebagai perakit iPhone, mahasiswa New York University (NYU) tersebut, Dejian Zeng, menceritakan seperti apa rasanya kerja di pabrik milik Taiwan tersebut.

Seperti dilansir dari News.com.au, Dejian bekerja enam hari dalam seminggu di pabrik perakitan tersebut. Ia mendapat bagian memasang baut cover belakang iPhone.

Selama bekerja, atau lebih tepatnya ‘menyamar’ sebagai karyawan, Dejian mencaritahu pula bagaimana perasaan karyawan lain dengan pekerjaan tersebut.

“Mereka tidak senang (dengan pekerjaan ini) tapi mereka juga tidak bisa apa-apa,” kata Dejian. Sebagian besar karyawan datang dari kawasan pedesaan dan karena mereka merasa kurang berpendidikan, mereka nurut-nurut saja dengan tugas dan jam kerja, serta gaji yang diberikan.

“Mereka sadar bahwa pekerjaan itu akan amat melelahkan, amat membosankan, dan dalam waktu yang amat panjang,” sambungnya.

Setiap hari, para karyawan, termasuk Dejian, berada dalam pabrik selama 12 jam, namun hanya digaji 10,5 jam. Dejian sendiri memasang baut rata-rata sebanyak 1.800 butir ke 1.800 iPhone. Pada hari Sabtu, mereka bekerja 8 jam. Minggu hanyalah satu-satunya hari libur mereka.

Tiap bulan, mereka menerima gaji bersih sebesar 3.100 Yuan (atau setara Rp6 juta). 

Kata Dejian, pekerjaan di bagian perakitan diberikan secara acak. Pekerjaan yang tidak terlalu rumit biasanya diberikan kepada karyawan perempuan.

Penyamaran ini merupakan kerjasama antara NYU dan LSM Cina bernama China Labor Watch. Secara periodik, mereka mengirim karyawan yang menyamar untuk menyelidiki kondisi kerja dalam pabrik.

Mudah sekali mendapatkan kerja di pabrik tersebut. Selain interview, calon karyawan diminta melafalkan huruf alfabet.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI