Mengapa Android Kebal dari Serangan WannaCry?

Liberty Jemadu Suara.Com
Rabu, 17 Mei 2017 | 19:40 WIB
Mengapa Android Kebal dari Serangan WannaCry?
Tampilan komputer yang menjadi korban serangan ransomware Wannacry (www.kominfo.go.id/suara.com).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Serangan ransomware WannaCry telah menyandera lebih dari 300.000 komputer di 150 negara di dunia. Program jahat ini berhasil menyusup masuk ke dalam komputer, memanfaatkan celah keamanan pada sistem operasi Windows lawas yang belum diupdate.

Contohnya di Inggris. Di sejumlah rumah sakit jadi korban WannaCry, diketahui bahwa komputer-komputernya masih menggunakan sistem operasi Windows XP. Microsoft sendiri sudah menghentikan sokongan keamanan untuk Windows XP pada awal 2014, meski sistem itu masih digunakan oleh jutaan komputer di dunia.

Penggunaan sistem lawan bukan hanya masalah Windows. Android, sistem operasi telepon seluler pintar paling populer di dunia juga punya jutaan pengguna yang masih menggunakan versi lawas.

Menurut CNet, hanya sekitar 7,1 persen pengguna Android yang sudah beralih ke versi terbaru Nougat. Sekitar sepertiga pengguna Android masih setia dengan versi KitKat atau bahkan dengan versi yang lebih awal.

Tetapi tak perlu cemas. Ada beberapa perbedaan mendasar antara Windows dan Android, yang membuat sistem operasi besutan Google itu lebih kebal terhadap serangan WannaCry.

Berikut adalah penjeasannya:

1. Pembaruan setiap bulan

Berbeda dari Microsoft yang tak lagi menjamin keamanan sistem operasi lawas seperti Windows XP, Google sebagai pemilik Android punya kebijakan berbeda soal keamanan.

Sejak 2015, Google setiap bulannya memperbarui keamanan sistem Android, bahkan hingga Android 4.4 atau KitKat yang diluncurkan pada 2013 silam. Dengan kebijakan ini setidaknya sekitar 735 ponsel pintar aman dari serangan peretas.

Selain itu, produsen ponsel pintar seperti Samsung atau BlackBerry juga punya secara teratur memperbarui sistem keamanan dalam ponsel-ponsel bikinan mereka.

2. Ujung-ujungnya Duit

Meski Google secara teratur memperbarui sistem keamanan Android, tetapi masih ada sekitar 100 juta ponsel yang rentan diretas karena tidak terupdate. Tetapi kelompok yang rentan ini tetap tak menarik bagi peretas.

Alasanya sederhana saja: uang.

Para peretas selalu mengincar institusi seperti rumah sakit, bank, atau perusahaan karena mereka punya banyak uang dan data yang sangat berharga. Institusi seperti ini mampu membayar tebusan dalam jumlah besar jika data-data mereka disandera peretas.

Sementara pengguna Android rata-rata individu yang tak memiliki uang dalam jumlah banyak. Belum tentu mereka mau membayar tebusan jika foto, video, atau daftar kontak mereka dicuri oleh peretas.

3. Beda Jaringan

WannaCry menyebar melalui jaringan komputer yang menggunakan program bernama "Server Message Block". Jadi ketika satu saja komputer di kantor Anda terinfeksi WannaCry, maka semua yang terhubung dengan server yang sama akan juga menjadi korban.

Adapun ponsel Android juga saling terhubung satu sama lain secara online melalui operator seluler yang dipakai. Tetapi koneksi ini berbeda dengan pada jaringan komputer.

Jadi jika ponsel rekan Anda terserangan ransomware, ponsel Anda tak serta-merta juga terancam. Tetapi Anda tetap harus mengabaikan file apa saja yang dikirim dari ponsel terinfeksi ransomware itu di ponsel Anda.

"Masalah ini (WannaCry) hanya terjadi pada Windwos," kata Brenda Sharton dari perusahaan keamanan siber Goodwin's Privacy + Cybersecurity seperti dikutip CNet.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI