Suara.com - Serangan ransomware WannaCry di lebih dari 100 negara di seluruh dunia membuat dunia, termasuk Indonesia, heboh. Namun menurut Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Indonesia termasuk negara beruntung karena tidak mengalami serangan parah seperti negara lain.
Dari penjelasannya, Rudiantara menegaskan bahwa jajaranya telah melakukan banyak cara agar penyebaran Wannacry tidak terlalu masif di Indonesia.
"Sejak mulai merebak, tim kami langsung bekerja keras. Mulai dari memerintahkan operator untuk melakukan SMS blast dan menyebarkan himbauan pencegahan," ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa serangan Wannacry di Indonesia tidak terlalu masif sepeerti di Inggris.
"Memang ada yang terkena (Wannacry), namun tidak separah di Inggris." ujarnya.
Sebagaimana diketahui, Inggris merupakan salah satu negara yang berdampak paling parah. Menurut Reuters, tak kurang dari 48 lembaga kesehatan yang terdampak Wannacry.
Menanggapi kemungkinan adanya serangan gelombang kedua dari Wannacry, Rudiantara mengaku sudah menyiapkan beberapa langkah antisipatif agar tidak berdampak parah bagi industri.
Selain itu, ia mengaku bahwa pembentukan Badan Siber Nasional tinggal menunggu waktu. Sebab, sudah ada menteri yang meneken pembentukan lembaga ini.
"Tahun ini Basinas jadi. Saya sudah tanda tangan kok. Tinggal tunggu masalah waktu," tutupnya.
Menkominfo: WannaCry di Indonesia Tidak Separah Negara Lain
Selasa, 16 Mei 2017 | 15:35 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Waspada, Ada Ransomware Baru Tersembunyi!
13 November 2024 | 13:25 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI
Tekno | 20:30 WIB
Tekno | 19:45 WIB
Tekno | 19:31 WIB
Tekno | 19:18 WIB
Tekno | 19:15 WIB
Tekno | 18:22 WIB