Tak Sengaja, 'Pahlawan' Ini Hentikan Penyebaran Serangan Siber

Dythia Novianty Suara.Com
Senin, 15 Mei 2017 | 12:56 WIB
Tak Sengaja, 'Pahlawan' Ini Hentikan Penyebaran Serangan Siber
Ilustrasi serangan siber. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang peneliti malware tanpa nama, secara tidak sengaja membantu menghentikan penyebaran serangan siber global, yang menyerang setidaknya 150 negara.

Peneliti itu berusia 22 tahun, mengikuti nama MalwareTech, telah menjadi pahlawan karena usaha mereka untuk membendung penyebaran ransomware WannaCry.
MalwareTech, yang berbasis di Inggris, tidak mengungkapkan identitas atau jenis kelamin mereka ke CNN. MalwareTech menerbitkan sebuah posting blog pada Sabtu pagi yang menjelaskan bagaimana mereka menghentikan penyebaran ransomware ini.

Peretas mengambil alih komputer dengan target yang tersebar di seluruh dunia dan meminta pemiliknya membayar ratusan dolar untuk mendapatkan kembali file mereka. Ini mengambil keuntungan dari kerentanan Windows yang bocor pada April lalu dan alat peretas diyakini milik NSA.

MalwareTech menemukan nama domain yang tidak terdaftar di ransomware dan membelinya seharga 10.69 dolar atau sekitar Rp142 ribuan. Kemudian, mereka mengarahkan domain ke lubang pembuangan atau server yang mengumpulkan dan menganalisis lalu lintas perangkat lunak perusak.

Baca Juga: Australia Klaim Lolos dari Serangan Ransomware? Tunggu Dulu...

Hal yang tidak disadari korban, adalah bahwa domain sebenarnya adalah sakelar pembunuh, sebuah cara bagi seseorang untuk mengendalikan dan meminta uang tebusan.

Meskipun begitu, MalwareTech tidak menganggap dirinya sebagai pahlawan.

"Saya hanya berpikir yang saya lakukan itu signifikan. Tapi saya hanya mendapat sedikit terima kasih dari orang-orang yang sangat menghargai. Namun, tidak ada tawaran pekerjaan yang bagus karena saya bahagia dimana saya berada," kata MalwareTech kepada CNN melalui email.

"Kami menemukan bahwa domain itu seharusnya tidak terdaftar dan malware tersebut menghitung hal ini. Jadi dengan mendaftarkannya, kami secara tidak sengaja menghentikan infeksi berikutnya," kata mereka kepada CNN.

Namun, ini hanya menghentikan satu versi WannaCry. Ada berbagai versi ransomware yang tidak menghubungi domain tertentu dan masih bisa menyebar, sehingga komputer pun bisa terinfeksi. Mesin Windows yang selalu diperbarui aman dari serangan ini. [CNN Money]

Baca Juga: Perusahaan Global Ini Jadi Korban Serangan Ransomware

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI