Perusahaan Global Ini Jadi Korban Serangan Ransomware

Dythia Novianty Suara.Com
Senin, 15 Mei 2017 | 08:27 WIB
Perusahaan Global Ini Jadi Korban Serangan Ransomware
Ilustrasi ransomware. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Serangan ransomware besar-besaran dimulai Jumat malam (12/5/2017), telah mengunci data-data banyak pihak dan menuntut ratusan dolar dari penggunanya untuk mendapatkan kembali. Serangan tersebut memanfaatkan kerentanan pada versi Microsoft Windows yang ketinggalan jaman. Hal ini menjadi masalah bagi perusahaan yang tidak memperbarui sistem mereka secara otomatis.

Virus tersebut telah menyerang setidaknya 150 negara dan mengklaim memakan 200.000 korban. Hal tersebut diungkap badan penegak hukum Uni Eropa Europol. Rumah sakit, universitas, pabrikan dan instansi pemerintah di Inggris, Cina, Rusia, Jerman dan Spanyol semuanya telah terpengaruh, termasuk di Indonesia. Berikut beberapa perusahaan global yang terkena dampak dari ransomware tersebut.

1. Cina

Di negara ini perusahaan keamanan internet Qihoo360. Dimana perusahaan langsung mengeluarkan "peringatan merah" akhir pekan ini, dengan mengatakan sejumlah besar perguruan tinggi dan pelajar di Cina terkena serangan ransomware.

Baca Juga: Awas! Terdeteksi Ada Ransomware Versi 2

Selain itu, media milik negara di Cina melaporkan bahwa beberapa SPBU melihat sistem pembayaran digital mereka ditutup, memaksa pelanggan untuk membawa uang tunai.

2. Jerman

Perusahaan kereta api Jerman mengatakan kepada CNNMoney bahwa karena serangan informasi penumpang yang ditampilkan di beberapa stasiun tidak beroperasi, termasuk beberapa mesin tiket.

3. Rusia

Badan media negara Tass melaporkan bank tersebut menemukan sejumlah email massal malware ke bank namun tidak menemukan sumbernya. Bank sentral melaporkan bahwa mereka yang memantau terjadi serangan siber namun tidak ada insiden yang mengorbankan sumber data institusi perbankan.

Baca Juga: Bahaya Ransomware, Bandung akan Lakukan Ini

Di sisi lain, media pemerintah mengatakan bahwa virus menyerang sistem IT dari Russian Railways, namun hal itu tidak mempengaruhi operasional karena adanya respon yang cepat. Perusahaan tersebut mengatakan bahwa virus tersebut telah terlokalisasi dan pekerjaan teknis sedang dilakukan untuk menghancurkannya dan memperbarui perlindungan antivirus.

Sementara itu, Kementerian Dalam Negeri Rusia mengakui terserang ransomware di komputernya. Kurang dari 1 persen komputer terpengaruh. Pernyataan tersebut mengatakan bahwa sistem antivirus sedang berupaya menghancurkan virus tersebut.

Seorang juru bicara perusahaan telekomunikasi Rusia Megafon mengatakan kepada CNN bahwa serangan siber tersebut mempengaruhi call center, tapi bukan jaringan perusahaan. Dia mengatakan situasinya terkendali.

4. Spanyol

Pemerintahan Spanyol mengonfirmasi perushaan telekomunikasi negaranya Telefonica (TEF) telah menjadi salah satu target. Dampak dari serangan tersebut hanya terdapat pada beberapa komputer dan tidak mengenai sistem keamanan informasi pelanggan.

5. Inggris

Setidakya 16 organisasi NHS telah menjadi korban serangan ransomware. "Pada tahap ini, kami tidak memiliki bukti bahwa data pasien telah diakses. Kami akan terus bekerja dengan organisasi yang terkena dampak untuk mengonfirmasi hal ini," kata agensi tersebut. NHS mengatakan bahwa rumah sakit harus membatalkan beberapa janji rawat jalan karena serangan tersebut.

Para ahli mengatakan bahwa lingkup masalah bisa berkembang saat orang kembali bekerja dan menyalakan komputer mereka.

Sementara seorang peneliti keamanan dari Inggris berhasil menghentikan penyebaran virus tersebut, peretas telah mengeluarkan versi baru yang langsung dibasmi organisasi keamanan dunia maya.

"Kami akan mendapatkan alat dekripsi pada akhirnya, tapi untuk saat ini, ini masih merupakan ancaman langsung dan kami masih dalam mode pemulihan," direktur Europol Rob Wainwright mengatakan kepada CNN.

Dia menambahkan bahwa pihaknya masih menganalisis virus tersebut dan belum mengidentifikasi siapa yang bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Paling tidak satu strain ransomware terbukti sangat ganas.

"Begitu menginfeksi satu komputer di dalam jaringan, ia bisa menyebar ke semua komputer di jaringan itu dalam hitungan detik," kata Levy, CEO perusahaan penyangga keamanan dunia maya, Bufferzone.

Misalnya, jika salah satu rekan kerja Anda membuka PDF yang terinfeksi yang dilampirkan ke email, segera semua orang di kantor dapat diserang. [CNN Money]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI