Perusahaan Global Ini Jadi Korban Serangan Ransomware

Dythia Novianty Suara.Com
Senin, 15 Mei 2017 | 08:27 WIB
Perusahaan Global Ini Jadi Korban Serangan Ransomware
Ilustrasi ransomware. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Sementara itu, Kementerian Dalam Negeri Rusia mengakui terserang ransomware di komputernya. Kurang dari 1 persen komputer terpengaruh. Pernyataan tersebut mengatakan bahwa sistem antivirus sedang berupaya menghancurkan virus tersebut.

Seorang juru bicara perusahaan telekomunikasi Rusia Megafon mengatakan kepada CNN bahwa serangan siber tersebut mempengaruhi call center, tapi bukan jaringan perusahaan. Dia mengatakan situasinya terkendali.

4. Spanyol

Pemerintahan Spanyol mengonfirmasi perushaan telekomunikasi negaranya Telefonica (TEF) telah menjadi salah satu target. Dampak dari serangan tersebut hanya terdapat pada beberapa komputer dan tidak mengenai sistem keamanan informasi pelanggan.

Baca Juga: Awas! Terdeteksi Ada Ransomware Versi 2

5. Inggris

Setidakya 16 organisasi NHS telah menjadi korban serangan ransomware. "Pada tahap ini, kami tidak memiliki bukti bahwa data pasien telah diakses. Kami akan terus bekerja dengan organisasi yang terkena dampak untuk mengonfirmasi hal ini," kata agensi tersebut. NHS mengatakan bahwa rumah sakit harus membatalkan beberapa janji rawat jalan karena serangan tersebut.

Para ahli mengatakan bahwa lingkup masalah bisa berkembang saat orang kembali bekerja dan menyalakan komputer mereka.

Sementara seorang peneliti keamanan dari Inggris berhasil menghentikan penyebaran virus tersebut, peretas telah mengeluarkan versi baru yang langsung dibasmi organisasi keamanan dunia maya.

"Kami akan mendapatkan alat dekripsi pada akhirnya, tapi untuk saat ini, ini masih merupakan ancaman langsung dan kami masih dalam mode pemulihan," direktur Europol Rob Wainwright mengatakan kepada CNN.

Baca Juga: Bahaya Ransomware, Bandung akan Lakukan Ini

Dia menambahkan bahwa pihaknya masih menganalisis virus tersebut dan belum mengidentifikasi siapa yang bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Paling tidak satu strain ransomware terbukti sangat ganas.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI