Senin, Jangan Langsung Nyalakan Komputer Anda

Suwarjono Suara.Com
Minggu, 14 Mei 2017 | 22:07 WIB
Senin, Jangan Langsung Nyalakan Komputer Anda
Ilustrasi malware. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Serangan virus ransomware WannaCrypt melanda hampir di  150 negara, dengan sedikitnya 200.000 sistem jaringan komputer menjadi korban. Virus yang beroperasi dengan membajak data milik pengguna ini berlangsung  sejak Jumat lalu, dan menyerang banyak perusahaan besar.  Cara beroperasi virus, setelah menyedot data,  menuntut bayaran $300 bila data ingin kembali ke pengguna.

“Ransomware WannaCrypt melanda seluruh jaringan komputer di seluruh dunia. Umumnya yang terkena virus adalah layanan kesehatan. Masalah ini belum banyak yang diselesaikan,” kata Menkominfo Rudiantara di Jakarta, Minggu (14/5/2017).

Untuk diketahui, WannaCrypt setidaknya menyerang 48 rumah sakit di Inggris. Di Indonesia virus ini menyerang jaringan komputer RS Dharmais dan RS Harapan Kita.  Jumlah korban diperkirakan akan terus meningkat saat orang kembali bekerja pada Senin pagi besok.

Menghadapi serangan ini, Rudiantara meminta masyarakat tidak panik. Pihaknya juga sudah menyebarkan himbauan dan antisipasi agar tidak terkena virus tersebut. Senin besok, saat karyawan masuk kantor diharapkan jangan langsung menyalakan komputer. Namun, membaca dan tahu langkah-langkah yang harus dilakukan.

Pertama, sebelum menyalakan komputer terlebih dahu metikan jaringan internet, Wifi, atau hotspot dan cabut koneksi kabel internet. Segera pindahkan data ke sistem operasi non Windows atau lakukan back up data-data. Pastikan semua data terback-up ke storage terpisah.

Selanjutnya, setelah data tercopy di tempat lain baru menyalakan jaringan internet baik Wifi maupun kabel. Upayakan juga update antivirus.  Jangan aktifkan fungsi macros dan non aktifkan fungsi SMBv1. 

Rudiantara menghimbau kepada masyarakat Indonesia untuk waspada menghadapi serangan global ini. Chief RA, demikian sering dipanggil mengatakan, perangkat yang banyak terkena dampak adalah komputer yang menjalankan Windows 2010 ke bawah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI